Ziarah ke Makam Gus Dur, Puti Sempat Singgung Resolusi Jihad

Ziarah ke makam Gus Dur, Puti singgung Resolusi Jihad. “Itu bukti nyata Indonesia dibentuk dari bangunan ideologi kebangsaan sekaligus keimanan," ujarnya.
RISMA DAN PUTI: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) bersama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno (kiri) berjalan santai saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD), di Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/1). Sejumlah aktivitas dilakukan Risma dan Puti saat Car Free Day di Darmo. (Foto: Ant/Didik Suhartono).

Jombang, (Tagar 21/1/2018) – Puti Guntur Soekarno, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur berziarah ke makam Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

Puti mengatakan Gus Dur (sapaan akrab KH Abdurrahman Wahid) merupakan sosok yang berperan besar dalam merawat demokrasi di Indonesia. Ia sangat menghargai serta menghormati almarhum.

"Gus Dur dikenal sebagai guru bangsa, melindungi kelompok minoritas, menjadi penggerak toleransi dan demokrasi. Spirit itulah yang harus kita jaga, teruskan, termasuk itu yang pasti kami rawat di Jawa Timur," kata Puti pada wartawan di Jombang, Minggu (21/1).

Puti mengatakan, Gus Dur bukan hanya mengembangkan spirit ke-Indonesiaan, tapi beliau juga berperan dalam membangun ekonomi umat.

"Gus Dur luar biasa dalam memberdayakan ekonomi umat, termasuk dalam jamaah NU dan kalangan pesantren. Maka ini perlu kami lanjutkan untuk mewujudkan ekonomi umat yang tangguh berbasis pesantren," ujarnya.

Ia berziarah ke makam Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang. Selain ada makam Gus Dur, juga terdapat makam pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari serta ayahanda Gus Dur yang juga tokoh nasional, KH Wahid Hasyim.

"Beliau-beliau adalah ulama besar yang menyebarkan spirit ke-Indonesiaan dalam balutan ajaran agama yang teduh dan mengayomi. Bangsa ini berutang budi kepada beliau-beliau," ujarnya.

Puti mengatakan, pemikiran serta kiprah Bani Hasyim dan para ulama lainnya dengan syiar Islam yang teduh, ternyata mampu memperkuat bangunan nasionalisme di Indonesia.

"Indonesia beruntung punya ulama-ulama yang alim, mencintai umat sekaligus mencintai negeri. Di saat banyak negara lain hancur oleh perpecahan, Indonesia kita tetap teguh merawat perbedaan. Terbukti dalam sejarah bahwa berkali-kali momen kritis bangsa ini bisa dilalui dengan baik karena peran para ulama yang mencintai Indonesia," jelasnya.

Puti mencontohkan, bagaimana KH Hasyim Asy'ari menggelorakan semangat cinta Tanah Air sebagai bagian dari iman setelah Bung Karno meminta fatwa keagamaan tentang hukum membela bangsa.

"Ijtihad Mbah Hasyim itu menjadi momen sejarah penting dalam perjalanan Indonesia, yang dikenal sebagai Resolusi Jihad. Itulah bukti nyata pembelaan kaum santri terhadap Republik ini, menunjukkan bahwa Indonesia dibentuk dari bangunan ideologi kebangsaan sekaligus keimanan," ujar cucu Bung Karno itu.

Puti datang ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, sekitar jam 10.00 WIB. Ia disambut oleh Pengasuh PP Tebuireng, Kabupaten Jombang, KH Sholahudin Wahid. Keduanya sempat bertemu empat mata di "Ndalem" sekitar 30 menit.

Setelah dialog empat mata, Puti dan rombongan tanpa disertai Sholahudin Wahid ziarah ke makam dan pulang.

Sapa Warga Surabaya

Sebelum ziarah ke makam Gus Dur, Puti bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyapa warga Kota Pahlawan di acara "Car Free Day" (CFD) di kawasan Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, Minggu (21/1).

"Ayo Mbak Puti, saya kenalkan dengan arek-arek Suroboyo," kata Risma di hadapan warga Kota Surabaya saat di acara "Car Free Day" (CFD).

Cucu Bung Karno itu pun menyambut ajakan wali kota perempuan pertama di Surabaya ini. "Minggu pagi yang menyenangkan di Surabaya. Penuh semangat," kata Puti.

Puti tampil segar dan energik meski seharian kemarin (20/1) berkeliling di Kabupaten Bangkalan, Madura, dan berlanjut pertemuan maraton dengan relawan dan partai pengusung hingga Minggu dini hari.

Begitu tahu kemunculan Risma dan Puti, warga yang berada di kawasan CFD langsung mendekatinya. Risma dan Puti sempat diajak naik panggung senam aerobik.

"Ini saya kenalkan Mbak Puti Guntur Soekarno, muda, cerdas, cantik, punya visi jelas untuk Jawa Timur. Mbak Puti yang akan mendampingi Gus Ipul," kata Risma Puti lantas memperkenalkan diri di hadapan warga Surabaya.

"Saya Puti Guntur Soekarno. Saya bersama Gus Ipul dan seluruh warga akan membawa Jatim lebih maju. Mohon doa restu warga," kata Puti yang disambut warga tepuk tangan.

"Semoga sukses Mbak Puti," kata salah seorang warga.

Risma, Puti, dan warga Surabaya pun ramai-ramai berjalan kaki bersama di sekitar Taman Bungkul. Ada pula yang melakukan senam aerobik, bersepeda, bermusik, dan aktivitas lain.

Pemerintah Kota Surabaya menggelar "car free day" sejak era Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Pada saat Risma masih menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, ia mempercantik kawasan Bungkul dan Raya Darmo.

Setelah Risma menjadi Wali Kota Surabaya menggantikan Bambang DH, ia menambah kawasan "car free day" di sejumlah ruas jalan lain di Kota Pahlawan. Surabaya sekarang banyak diwarnai tumbuhan hijau dan taman.

"Pemkot memberi perhatian besar agar Surabaya semakin menjadi kota besar yang asri dan ramah. Ruang terbuka hijau terus ditambah," kata Risma pada Puti.

Sebagai ibu kota Jawa Timur, lanjut Risma, Kota Surabaya tidak saja menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga tumbuh menjadi kota jasa dan perdagangan.

"Kota-kota lain di Jawa Timur harus didorong untuk terus tumbuh mengikuti jejak Surabaya. Tentu dengan karakter khas daerah masing-masing," kata Puti.

Puti mengatakan, warga membutuhkan banyak ruang publik tempat mereka berinteraksi, berkesenian, berolahraga, meriung melepas penat, dan bersantai bersama keluarga.

"Terinspirasi Bu Risma, saya dan Gus Ipul sudah bersepakat untuk menyulap aset-aset Pemprov Jatim yang belum teroptimalkan menjadi ruang publik baru yang benar-benar kami persembahkan untuk aktivitas warga," kata Puti. (ant/yps)

Berita terkait
0
Surya Paloh Ketemu Bamsoet Ketua MPR, Apa yang Dibicarakan
Intensitas pertemuan petinggi parpol dan tokoh penting meningkat jelang Pilpres 2024. Kali ini Surya Paloh bertemu Bamsoet Ketua MPR.