Zat Berbahaya Rokok Sebabkan Kanker Paru

Sebatang rokok terdapat 250 zat beracun dan 70 zat yang bersifat karsinogenik yang berasal dari tembakau.
Kanker Paru-paru. (Foto: hellosehat.com

Jakarta - Banyak kandungan zat adiktif dalam sebatang rokok. Sebatang rokok terdapat 250 zat beracun dan 70 zat yang bersifat karsinogenik yang berasal dari bahan baku utama rokok itu sendiri, yaitu tembakau.

Demi membuat tampilan rokok itu menjadi semakin menarik bahan pewarna pun dibuat untuk memberikan efek adiktif atau yang bersifat membuat kecanduan. 

Kanker paru kerap menyerang para perokok aktif  maupun pasif. Sebanyak 5.000 virus yang bersifat racun berpotensi merusak sel-sel tubuh. Asap rokok bersifat karsinogenik alias memicu kanker.

Berikut Tagar merangkum kandungan rokok yang bersifat merusak paru.

Karbon monoksida

Karbon monoksida merupakan salah satu gas beracun yang ada di dalam kandungan rokok. Ini merupakan senyawa berbentuk gas yang tidak memiliki bau dan rasa. Jika menghirup terlalu banyak akan lebih banyak sel-sel darah merah yang berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen. 

Itu dapat mengakibatkan fungsi otot dan jantung akan menurun. Efek yang akan dirasakan menjadi seperti kelelahan, lemas dan pusing. Janin, penderita gangguan jantung dan penderita penyakit paru-paru merupakan kelompok yang paling rentan terhadap racun ini. 

Dalam skala besar yang sering menghirup ini dapat mengalami koma atau bahkan kematian.

Nikotin

Kandungan rokok yang satu ini pun memiliki efek candu kepada seorang perokok seperti opium dan morfin. Nikotin yang dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah kemudian merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan.

Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi biokimia, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan. Kemudian, efek yang mungkin muncul akibat nikotin adalah muntah, kejang, dan penekanan pada sistem saraf pusat.

Tar

Kandungan tar merupakan zat yang bersifat karsinogenik. Zat ini akan mengendap di paru-paru jika terhirup oleh perokok. Tar ini pun sangat berisiko tinggi penyebab adanya penyakit seperti kanker paru dan emfisema. 

Selain itu, meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung hingga gangguan kesuburan akibat masuknya tar ke peredaran darah. Zat berbahaya ini dapat mengakibatkan masalah pada gusi dan kanker mulut. 

Hidrogen sianida

Hidrogen sianida merupakan senyawa racun yang juga digunakan menjadi bahan di dalam rokok. Efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru, menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan mual. Zat ini juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, kertas, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat asap pembasmi hama. 

Parahnya lagi beberapa negara pernah memakai senyawa ini untuk menghukum mati narapidana

Benzena

Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan benzena jangka panjang (setahun atau lebih). Efek yang didapat dari zat ini mampu menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia dan perdarahan. Selain itu, benzena juga merusak sel darah putih sehingga menurunkan daya tahan tubuh, serta meningkatkan risiko leukimia.

Formaldehida

Zat ini dapat mengakibatkan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan tetapi dalam jangka pendek. Tetapi, formaldehida dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring dalam jangka panjang.

Arsenik

Zat ini merupakan golongan pertama dari karsinogen. Paparan terhadap arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati. Arsenik terdapat dalam rokok melalui pestisida yang digunakan dalam pertanian tembakau.

Kadmium

Kadar kadmium yang tinggi dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan sensorik, muntah, diare, kejang, kram otot, gagal ginjal, dan meningkatkan risiko kanker. Zat ini terserap masuk ke dalam paru-paru sekitar 40-60 persen yang terdapat dalam asap rokok.

Amonia

Zat ini termasuk gas beracun yang tidak memiliki warna tetapi memiliki bau yang sangat tajam. Ini biasa digunakan industri rokok yang dapat meningkatkan candu pada nikotin. Efek jangka pendek yang didapat dari zat ini dapat mengakibatkan napas yang pendek, sesak napas, iritasi pada mata dan sakit pada tenggorokan. Sedangkan dampak jangka panjang yang diterima adalah pneumonia dan kanker tenggorokan.

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.