Zainudin MZ, Mengenang Delapan Tahun Dai Sejuta Umat

Sosok KH Zainudin M.Z. telah menjadi legenda di dunia dakwah tanah air. Ceramahnya selalu menyejukkan hati.
Zainudin MZ dai sejuta umat. (Foto: boombastis.com)

Jakarta - Sosok KH Zainudin M.Z. legenda di dunia dakwah tanah air. Ceramahnya selalu menyejukkan hati dan dapat diterima oleh berbagai kalangan, membuat setiap kajiannya selalu dihadiri puluhan ribu jamaah.

Sosok Zainudin yang memiliki suara khas membuatnya menjadi dai ternama di era 1990-an. Bahasanya mampu menyentuh semua lapisan masyarakat, hal itu menjadi kekuatan pada ceramah yang disampaikan. Selain itu, isi ceramah yang selalu dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Tak salah bila masyarakat menyebutnya sebagai dai sejuta umat. Delapan tahun sudah ustaz asli Betawi ini berpulang. Namun kisah dan ceramahnya masih segar diingatan.

Terlahir dengan nama Zainudin Hamidi. Kiai kelahiran Jakarta, 2 Maret 1952 dan wafat pada 5 Juli 2011 lalu ini lebih tersohor dengan sebutan Zainudin M.Z. Huruf M dan Z pada nama belakangnya diambil dari nama ayahnya Turmudzi.

Sejak umur dua tahun, Zainudin sudah ditinggal sang ayah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Udin kecil sering membantu sang ibu, Zainabun, untuk berjualan nasi uduk.

Sejak kecil itu bakat berpidato Zainudin sudah terlihat. Ia bahkan suka naik ke atas meja untuk berpidato di depan tamu keluarga.

Bakatnya terus terasah saat bersekolah di Madrasah Aliyah Darul-Ma'arif wilayah Cipete, Jakarta Selatan. Selama enam tahun Zainudin mengenyam pendidikan di bawah asuhan Idham Chalid, ulama kharismatik asal Kalimantan, sekaligus politisi ulung yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR pada periode 1971-1977.

"Mondok SMP (MTs) Tsanawiyah dan Aliyah. Di situ bakat KH Zainudin M.Z. terbentuk. Menurut sejawatnya ketika Aliyah itu kelas 2, ada satu program dari Darul-Ma'arif untuk mengirimkan santri-santrinya khotbah di lingkungan Jakarta Selatan," tutur ustaz Fikri Haikal, anak sulung Zainudin MZ dalam Lentera Islami pada kanal YouTube NET. Documentary.

Fikri melanjutkan, retorika dakwah dan seni berdakwah mulai dikuasai oleh Zainudin. Sehingga saat ayahnya lulus dari Darul-Ma'arif, sudah bisa mengembangkan potensinya dengan mengajar di musala dan masjid-masjid daerah Jakarta.

Sang Guru KH Syukron Makmun sudah bisa melihat potensi yang terdapat dalam diri Zainudin. Menurut dia, santrinya itu memiliki retorika dan analogi yang bagus dalam menyampaikan ceramah-ceramah yang diajarkan.

"Zainudin itu termasuk anak yang cerdas. Logikanya baik. Cara berpikir mengatur kata. Karena di situ ada pelajaran namanya muhadarah mengenai latihan berpidato. Seminggu sekali ada pelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Termasuk Zainudin itu yang punya bakat," ungkap Syukron dalam video berdurasi 19 menit itu.

Zainudin memiliki cerita yang banyak dalam berdakwah, misalnya soal kisah Abu Nawas dan yang mendengarkannya bisa dibuat terpingkal bahkan terhanyut. Penampilannya dalam muhadarah kerap dinanti rekan sejawat karena sangat menghibur hati.

Melihat potensi yang begitu besar terlahir sebagai penceramah, maka lulus dari MTs Aliyah, KH Syukron Makmun mengorbitkan sosok Zainudin ke masyarakat Indonesia, bahkan hingga ke Brunei Darusalam.

Perlahan, perjalan dakwah Zainudin M.Z. semakin berkembang mulai dari surau, musala dan masjid dilakoninya dengan apik. Undangan ke luar kota juga memadati safari dakwahnya.

Jemaah yang datang saat Zainudin berdakwah selalu membludak. Ribuan jemaah dari tua hingga muda berkumpul demi menanti petuah agama dari ulama kelahiran Jakarta ini.

November 2010, Zainudin diketahui dirawat di rumah sakit akibat kecapekan dan stres. Setelah itu, tidak terlihat lagi di layar kaca, hingga akhirnya menutup usia pada 5 Juli 2011 tepat pukul 09.20 di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta.

Sebagaimana amanahnya sebelum meninggal, janazahnya dimakamkan di kompleks halaman Masjid Fajrul Islam yang memang berada persis di depan rumah almarhum. Pemakaman dilakukan pada hari yang sama usai salat Ashar.

Walau telah meninggal dunia, nama Zainudin akan abadi ditengah umat Islam. Hal ini tak lepas dari ceramah-ceramahnya yang meresap ke hati.

Dalam ceramah-ceramahnya Zainudin M.Z. melakukan pendekatan humanis dan analoginya mengenai suatu hal mudah dicerna oleh berbagai kalangan. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.