Jakarta - Manajemen portofolio merupakan proses terintegrasi untuk membangun dan mengelola portofolio atau aset secara tersusun untuk tujuan tertentu dari seseorang atau investor. Manajemen portofolio dapat dibuat sendiri, maupun oleh manajer portofolio, atau konsultan finansial.
Portofolio berperan penting guna memberi gambaran terkait hasil mengenai instrumen investasi yang kita miliki untuk bisa menyusun perencanaan strategis untuk memaksimalkan besaran keuntungan serta meminimalisir risiko.
Untuk menghasilkan manajemen portofolio investasi yang baik maka diperlukan adanya perpaduan atau ragam aset investasi yang tepat. Berikut ini jenis-jenis manajemen portofolio :
1. Manajemen portofolio aktif
Pada manajemen portofolio aktif, kamu biasanya akan melakukan aktivitas jual beli atau trading yang intens agar bisa mengungguli pasar. Meski demikian, perlakuan aktif ini selain mendapatkan return yang jauh lebih tinggi, risiko yang ditanggung pun relatif lebih besar.
Untuk menjadi aktif, kamu harus secara aktif mengikuti berita terkini seputar tren pasar, perubahan ekonomi, dunia politik, dan faktor pemengaruh lainnya dalam finansial dan saham.
2. Manajemen portofolio pasif
Manajemen portofolio pasif biasanya disebut manajemen reksa dana indeks. Kamu bisa menghasilkan keuntungan yang sama dengan indeks tertentu sebagai acuan. Biasanya, strategi pasif ini tidak memerlukan tim khusus dalam proses pengambilan keputusan.
Kamu sebagai investor bisa memegang alih secara penuh untuk mengelola portofolio investasi ini sebab kamu akan menerima imbal dan hasil investasi yang stabil tanpa mengambil risiko yang tinggi.
3. Manajemen portofolio diskresi (discretionary portfolio management)
Manajemen jenis ini merupakan bentuk manajemen portofolio ketika investor sebagai pemilik dana memberikan kepercayaan dan kuasa penuh kepada manajer investasi.
Selanjutnya, manajer investasi akan melakukan investasi sesuai dengan instruksi dan tujuan investor. Dalam hal ini, manajer portofolio akan mengurus seluruh aspek termasuk kebutuhan investasi, dokumentasi, dan lain sebagainya.
4. Manajemen portofolio nondiskresi (Non-discretionary portfolio management)
Untuk manajemen portofolio nondiskresi, manajer investasi bertugas memberikan saran kepada klien atau investor sehubungan dengan portofolio investasi mereka.
Namun demikian, manajer investasi tidak memiliki kuasa penuh atas hasil akhir. Keputusan akhir tetap berada di tangan kamu sebagai investor.
Demikian 4 jenis manajemen portofolio yang dapat kamu ketahui. Dengan manajemen portofolio yang baik akan mendatangkan keuntungan bagi investor atau pemilik dana serta mengurangi risiko kerugian yang akan diterima.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- 4 Alasan Pentingnya Mengajarkan Anak untuk Menabung Sejak Dini
- Benarkah Investasi Deposito Cuan daripada Menabung?
- 4 Pertanyaan Dasar Sebelum Mulai Menabung
- 6 Kunci Membuat Portofolio Investasi yang Menarik