Yogyakarta yang Pantas Jadi Kota Cerdas

Pemerintah kota Yogyakarta meluncurkan aplikasi berbasis android Jogja Smart Service. Pemkot mengklaim aplikasi besutan (Diskominfo) menjadi andalan dalam melayani warga.
Relawan melakukan simulasi kedaruratan saat peluncuran aplikasi Jogja Smart Service. Aplikasi ini merupakan terobosan baru Pemkot Yogyakarta memberikan layanan ke masyarakat. (Ans)

Yogyakarta, (Tagar 9/6/2018) - Indonesia bergerak cepat dalam perekonomian. Dari ekonomi pedesaan menuju perekonomian kota yang dikategorikan sebagai salah satu tolak ukur potensi pertumbuhan yang besar sementara sekaligus membawa tantangan yang harus dihadapi.

Pembangunan infrastruktur yang tak lagi tersentralisasi harus mengikuti permintaan warganya yang semakin maju, cerdas, dan inovatif.

Konsep kota cerdas menawarkan pendekatan baru untuk beberapa kota besar di Indonesia, yang telah mengalami pertumbuhan signifikan, tetapi juga dapat bermanfaat bagi orang lain di nusantara untuk mempersiapkan mereka untuk pertumbuhan populasi yang diharapkan.

Jakarta Sudah Memulai
Jakarta, seperti beberapa kota lain di Indonesia, sedang menjalani transisi menuju kota cerdas sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan standar kehidupan dan memastikan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, dan sebagai tanggapan terhadap masalah yang telah lama mempengaruhi penduduk, seperti kualitas udara yang buruk, kerentanan terhadap banjir dan masalah kemacetan lalu lintas.

Program Jakarta Smart City, diluncurkan pada 2014, bertujuan untuk mempromosikan dan mengimplementasikan inisiatif kota pintar, termasuk orang, mobilitas, standar hidup, ekonomi, lingkungan dan pemerintah. Sejak itu menjadi pusat pemerintahan provinsi untuk teknologi terbaru.

Program ini bertujuan untuk mendorong pejabat kota dan warga negara untuk meningkatkan penggunaan teknologi kota pintar sehari-hari, seperti aplikasi transportasi umum Trafi dan aplikasi komunikasi Qlue, yang memberikan warga dengan platform untuk menyuarakan keprihatinan dan aspirasi mereka.

Di Indonesia, pemerintah daerah bertanggung jawab atas pembangunan perkotaan, di bawah pengawasan dan bimbingan pemerintah pusat.

Sementara pemerintah daerah diharapkan untuk membiayai, memelihara dan merehabilitasi infrastruktur, sebagian besar anggaran mereka dihabiskan untuk belanja gaji, demikian pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,  Basuki Hadimuljono.

"Sumber alternatif pendanaan sangat penting untuk mendukung pengembangan infrastruktur di negara ini," kata Basuki dalam sebuah pernyataan.

Aplikasi Jogja Smart Service
Pemerintah kota Yogyakarta meluncurkan aplikasi berbasis android Jogja Smart Service. Pemkot mengklaim aplikasi besutan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo) menjadi andalan dalam melayani warga.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, cukup mengakses satu aplikasi ini, masyarakat bisa mendapatkan berbagai layanan karena seluruh sistem informasi setiap organisasi perangkat daerah terintegrasi dalam aplikasi ini.

"Masyarakat dapat mengakses berbagai layanan, seperti permohonan perizinan,  kegawatdaruratan, serta menyampaikan berbagai keluhan," kata Heroe saat peluncuran aplikasi di Balaikota Yogyakarta Sabtu (9/6).

Saat peluncuran juga dilakukan simulasi sekaligus untuk ujicoba aplikasi tersebut. Simulasi menampilkan empat adegan genting seperti kebakaran, percobaan bunuh diri, gangguan rambu lalu lintas, dan layanan medis proses persalinan.

Dengan cepat instansi terkait bergerak menuju lokasi yang dituju lalu menanganinya. "Jadi mohon warga segera mendownload aplikasi ini. Pemerintah dengan cepat menangani suatu insiden," jelas Heroe.

Aplikasi ini bisa diunduh di Playstore di gadget android dengan nama JSS atau singkatan dari Jogja Smart Service. Cukup menggunakan satu aplikasi ini saja bisa untuk semua layanan Pemkot Yogyakarta.

Heroe mengatakan, aplikasi ini menuntut seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Yogyakarta bisa memberikan respon terbaik terhadap keluhan atau permohonan layanan yang masuk. 

"Seluruh OPD harus segera  membentuk Tim Admin agar segera bisa memberikan respon secara cepat dan memuaskan kepada pengguna aplikasi Jogja Smart Service," tegasnya.

Selain Jakarta dan Yogyakarta, konsep smart city juga telah diterapkan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Sebut saja, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan.  

Kota-kota ini menggambarkan antusiasme untuk teknologi yang efektif dan modern di masa depan, dan mereka membuka jalan bagi pengembangan yang menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan penduduk perkotaan di Indonesia. (ans/jgi)


Berita terkait