Yogyakarta Jadi Destinasi Wisata Terkemuka Asia Tenggara, Mampukah?

Dinas Pariwisata DIY selama 2019 ini telah merilis even untuk menyedot wisatawawan ke kota budaya tersebut.
Ilustrasi salah satu objek wisata di Yogyakarta. (Foto: Pixabay)

Yogyakarta, (Tagar 13/3/2019) - Pemda DIY menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi masyarakat. Faktor geografis adalah alasan utamanya.

Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X mengatakan, Provinsi DIY hanya memiliki luas wilayah sekitar 3.100 kilometer persegi atau 0,17 persen dari luas Indonesia. "Luas wilayah yang sangat terbatas ini otomatis sumber daya alamnya juga sangat terbatas," katanya saat Rapat Koordinasi Teknis Pengembangan Destinasi Regional III 2019 di Yogyakarta, Rabu (13/3).

Acara ini digagas oleh Kementerian Pariwisata yang diikuti 150 stakeholder dari regional III yang meliputi Bali, Lombok, Papua, Sulawesi, dan Maluku.

Namun, kata di, DIY memiliki predikat sebagai daerah tujuan wisata, kota kebudayaan dan kota pendidikan. "Fungsi kepariwisataan ini diharapkan sampai 2025, Yogyakarya sebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara," tegasnya.

Wagub mengakui, aktivitas pariwisata menjadi tenaga penggerak dalam sektor proyek pariwisata, mulai dari penyedia jasa, akomodasi jasa angkutan hingga penyediaan produk produk industri pendukung pariwisata secara langsung. "Ini memberikan manfaat dalam penyerapan laporan kerja di sektor perhotelan dan usaha untuk kebutuhan lainnya," ujarnya.

Menurut dia, konsep kepariwisataan di DIY berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Pengembangan destinasi wisata sangat penting termasuk memunculkan even-even wisata. Sangat dibutuhkan ide-ide kreatif untuk melahirkan even menarik.

Dinas Pariwisata DIY pada 2019 ini sudah merilis 49 even. Tujuannya tidak lain untuk mendongkrak tingkat kunjungan dan menjadikan Yogyakarta sebagai daerah dengan pariwisata terkemuka.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengaku selalu berusaha mendongkrak jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan lokal maupun mencanegara. "Itu memberikan dorongan peningkatan penerimaan pendapatan daerah serta memperkuat basis industri kreatif," tegasnya.

Menurut dia, upaya yang dilakukan Pemkab Sleman selama ini membuahkan hasil menggembirakan. Kunjungan wisatawan ke Sleman terus meningkat sari tahun ke tahun.

Pada 2017 total kunjungan wisatawan sebanyak 7,22 juta orang. Pada  2018 meningkat menjadi 8,53 juta orang. "Pada tahun 2019 ini kita targetkan ada 10 juta wisatawan yang berkunjung ke Sleman," tegasnya.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Akhirnya Menerima Harta yang Dirampas Inggris

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.