Yang Diharapkan dari Lawatan Presiden Biden ke Asia

Biden memulai perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang, yang menjadi kunjungan pertamanya ke Asia sejak menjabat sebagai presiden
Presiden AS, Joe Biden, berbicara di Taman Buang Mawar di Gedung Putih, Washington, pada 17 May 2022. (Foto: voaindonesia.com - AP/Susan Walsh)

TAGAR.id, Washington DC, AS - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Kamis, 19 Mei 2022, memulai perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang, yang menjadi kunjungan pertamanya ke Asia sejak menjabat sebagai presiden, menyusul pertemuan puncaknya dengan para pemimpin Asia Tenggara di Gedung Putih pada pekan lalu.

Di Seoul, Biden akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan yang baru dilantik Yoon Suk Yeol, dengan isu uji coba rudal balistik dan wabah virus corona di Korea Utara membayangi pertemuan tersebut.

Sementara itu di Tokyo, Biden akan berpartisipasi dalam KTT kemitraan Quad dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Scott Morrison atau pesaingnya Anthony Albanese, tergantung pada siapa yang memenangkan pemilihan Australia pada Sabtu, 21 Mei 2022, pekan ini.

Pertemuan Quad ini merupakan pertemuan yang keempat dan sesi tatap muka langsung kedua sejak aliansi tersebut dihidupkan kembali pada 2017 untuk melawan pengaruh China di wilayah Indo-Pasifik.

Perhatian khusus pemerintahan Biden di wilayah Indo-Pasifik adalah sinyal yang jelas bahwa kawasan itu tetap menjadi prioritasnya dan China merupakan tantangan strategis terbesarnya, bahkan selagi Amerika merespons huru-hara terkait invasi Rusia ke Ukraina. Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden, menggolongkan pembangunan koalisi trans-Atlantik dan trans-Pasifik secara bersamaan sebagai “integrasi” dan “simbiosis” dalam strategi.

“Kapasitas unik Presiden Biden untuk benar-benar menyatukan keduanya, saya pikir, akan menjadi ciri khas kebijakan luar negerinya,” kata Sullivan kepada para wartawan, pada Kamis, 19 Mei 2022.

Lawatan Biden ini akan menyampaikan “visi afirmatif tentang seperti apa dunia jika negara-negara demokrasi dan masyarakat yang terbuka di dunia berdiri bersama untuk membentuk aturan berperilaku, untuk menentukan arsitektur keamanan kawasan, untuk memperkuat aliansi bersejarah yang kuat, kokoh dan bersejarah,” kata Sullivan. “Kami pikir itu akan didengar di Beijing,” tambahnya. (lt/rs)/voaindonesia.com/VOA. []

Strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat Minim Insentif

Ely Ratner Dilantik Sebagai Wamenhan Amerika Urusan Indo-Pasifik

Kerangka Kerja Sama Ekonomi AS dan Indo-Pasifik

Presiden Biden Akan Undang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih

Berita terkait
Fokus Kunjungan Biden ke Korea Selatan dan Jepang Keamanan Asia
Biden, ingin meningkatkan hubungan dengan sekutu di Asia Timur untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara dan pengaruh China
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.