Yang Beternak Burung Selalu Untung..

Harga seekor murai batu anakan jantan ia jual dari Rp 2 juta hingga 5 juta. Ada yang lebih mahal tergantung kualitas. Ternyata, permintaan terus melonjak
Menangkar Murai Batu Sambil Menjaga Konservasi Alam. Dulu untuk membeli murai batu tersebut bergantung dari tangkapan alam, tetapi saat ini sudah semakin banyak peternak burung dengan kicauan indah ini sehingga tidak lagi sulit mencarinya. (Foto: Ist)

Sukabumi, (Tagar, 8/9/2017) - Usaha peternakan burung jenis murai batu di Kota Sukabumi, Jawa Barat semakin menjanjikan dan bertambah marak karena pendapatannya cukup menggiurkan dengan permintaan yang terus melonjak.

"Ide berternak burung berkicau jenis murai batu ini karena semakin banyak penghobi burung baik untuk kontes maupun rumahan, sehingga saya mencobanya sejak setahun yang lalu dan hasilnya cukup menggiurkan," kata salah seorang peternak murai batu di Jalan Odeon, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Adrian Theodor, Jumat (8/9).

Awalnya, Adrian hanya memelihara beberapa pasang saja, tetapi karena semakin banyaknya permintaan ia terus membangun kandang ternak sehingga saat ini sudah ada puluhan pasang.

Walaupun setiap bulannya jumlah anakan tidak tentu, tetapi pria yang hobi beternak burung ini mampu meraup untung hingga jutaan rupiah. Bahkan saat ini permintaannya pun tidak hanya dari Sukabumi saja, tetapi luar daerah pun semakin banyak.

Adapun harga satu ekor murai batu anakan jaminan jantan ia jual mulai dari Rp 2 juta hingga 5 juta. Ada juga yang lebih mahal tergantung dari kualitas indukan. Ternyata, permintaan terus melonjak bahkan ia pernah tidak bisa melayani konsumennya karena persediaan anakan burung yang mempunyai suara indah ini habis terjual.

"Untuk kepercayaan konsumen, saya selalu memberikan jaminan sesuai permintaan seperti jika nantinya jadi betina bisa ditukarkan kembali dan kesehatannya pun terjamin karena saya tidak ingin mengecewakan pelanggan," tambahnya.

Adrian mengatakan usaha yang baru dirintisnya tersebut juga bisa memberdayakan rekan-rekannya seperti ikut memasarkan produknya tersebut dan nanti ada bagi hasil yang sudah disepakati.

Rencananya ia pun akan terus mengembangkan usahanya tersebut, karena selain untuk peningkatan ekonomi juga membantu pemerintah dalam hal konservasi agar keberadaan murai batu di alam liar tetap terjaga.

"Jenis murai batu yang saya jual mulai dari Nias, Aceh, Medan, Lampung, Pasaman dan lain-lain. Ada juga indukan yang hasil silangan karena kemauan konsumen berbeda-beda," katanya.

Sementara, sesepuh kicau mania di Sukabumi, Adi Albi, mengatakan dahulu untuk membeli murai batu tersebut bergantung dari tangkapan alam, tetapi saat ini sudah semakin banyak peternak di Sukabumi sehingga tidak lagi sulit mencarinya.

"Hobi kontes burung berkicau saat ini di Sukabumi semakin marak dan ini bisa dimanfaatkan oleh warga untuk beternak burung berkicau karena sudah jelas pasarnya. Bahkan di Sukabumi jumlah penghobinya mencapai puluhan ribu orang. Mulai dari pejabat hingga penarik ojek pun ada," katanya.

Menurut seorang peternak atau penangkar lainnya, Samsudin, saat ini burung murai batu hasil tangkaran lebih diminati dari pada murai batu hasil tangkapan dari alam liar. “Karena burung hasil tangkaran sudah biasa bertemu dan melihat manusia sejak dalam penangkaran sehingga relatif tidak liar dan lebih sehat,” jelasnya.

Di sisi lain, lanjut Samsudin, burung murai batu hasil penangkaran mudah beradaptasi dengan makanan buatan atau pur dibanding burung tangkapan liar yang harus selalu disediakan pakan kroto atau telur semut rangrang setiap hari.

“Burung tangkaran tetap dikasih kroto, tetapi sebagai vitamin atau selingan tambahan saja, karena sudah terbiasa dengan pakan pur sejak kecil,” jelasnya.

Samsudin mengakui, usaha beternak burung ini memang tak selalu mulus. Terutama di musim perubahan cuaca. Burungnya kadang bisa sakit dan mati. “Tapi, berkat belajar dari peternak lainnya, ikut bergabung dengan komunitas peternak, dan belajar dari buku-buku, sebenarnya tak terlalu sulit menangkar murai batu. Beberapa bulan pertama memang ada hambatan, seterusnya selalu untung,” jelasnya dengan senyum melebar.

Pasar burung berkicau memang tak pernah habis, permintaan selalu meningkat namun pemasok masih sedikit. Anda berminat mengikuti Adrian atau Samsudin? (rif/ant)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu