Wujudkan Ekonomi Inklusif, Kemensos Ajak Penyandang Disabilitas untuk Berwirausaha

Kemensos RI melalui Sentra Terpadu “Kartini” di Temanggung membuka akses masyarakat untuk berwirausaha, termasuk penyandang disabilitas.
Wujudkan Ekonomi Inklusif, Kemensos Ajak Penyandang Disabilitas untuk Berwirausaha. (Foto: Tagar/Kemensos)

TAGAR.id, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Sentra Terpadu “Kartini” di Temanggung membuka akses masyarakat untuk berwirausaha, termasuk penyandang disabilitas. Kini, tak kurang dari 22 penyandang disabilitas secara mandiri mampu mengelola Sentra Kreasi ATENSI (SKA) yang ada di Sentra Terpadu “Kartini” di Temanggung.

SKA Kartini Temanggung membuka beberapa jenis usaha bagi para penerima manfaat. Berbekal keterampilan dari Sentra Terpadu Kartini, para penerima manfaat tersebut kian terampil bahkan mampu mengelola gaji para pegawainya.


Saya berharap bisa mandiri dan suatu saat bisa buka (usaha) sendiri. Kalau gambarannya insyaAllah udah ada nanti di Magelang.


“Ada kafé, laundry, tempat cukur dan pijat. Mereka bisa menggaji sendiri. Tidak ada sepeserpun uang dari Sentra yang dikeluarkan untuk menggaji mereka,” jelas Kepala Sentra Terpadu “Kartini”, Iyan Kusumadiana (5/4).

Ade Prasetyo Aji, salah satu penyandang disabilitas intelektual mengaku dirinya senang bisa mendapatkan pengalaman di SKA. 

“Sebelum di sini tidak ada kerjaan. Nganggur. Setelah kerja di sini alhamdulillah nambah keterampilan,” ungkap pria 24 tahun tersebut.

Ade Prasetyo Aji atau akrab disapa Ade bergabung dengan SKA Kartini Temanggung sejak tahun 2021, 3 bulan setelah dirinya menjadi penerima manfaat. 

Saat menjadi penerima manfaat, Ade memilih keterampilan boga. Berbekal pengalaman tersebut, kini dia menjadi barista di kafe SKA Kartini.

Setiap bulan, Ade memperoleh gaji, makan, seragam dan mess. Dia juga memiliki tambahan penghasilan dari kerja part time sebagai perakit tongkat penuntun adaptif.

“Selain nambah penghasilan, saya juga senang bisa membantu disabilitas netra dengan tongkat tersebut,” lanjut Ade.

Di SKA Kartini, terdapat 10 penyandang disabilitas yang bekerja di kafé, 3 penyandang disabilitas di tempat cukur dan pijat, serta 9 orang penyandang disabilitas yang mengelola usaha laundry. 

Sebagian dari mereka bergabung dalam koperasi yang menjalankan usaha minimarket bernama Kartini Mart. Mereka terdiri dari 24 orang penyandang disabilitas dan 6 wanita rawan sosial.

Peluang usaha yang diberikan Sentra Terpadu “Kartini” di Temanggung kepada para penerima manfaat mengupayakan adanya pemerataan ekonomi ke seluruh lapisan masyarakat. Upaya tersebut memberikan harapan baru utamanya bagi para penyandang disabilitas agar memiliki ekonomi yang bertumbuh.

“Saya berharap bisa mandiri dan suatu saat bisa buka (usaha) sendiri. Kalau gambarannya insyaAllah udah ada nanti di Magelang,” pungkas Ade. []

Berita terkait
Kemensos Raih Penghargaan 'BerAKHLAK' dari Motivator Ary Ginanjar, Aspek Ketulusan Paling Menonjol
Motivator Ary Ginanjar Agustian menyerahkan hasil Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN Kemensos kepada Menteri Sosial Tri Rrismaharini.
Sinergi Kemensos dan DPR, Ribuan PPKS Terima Bantuan Atensi
Di bulan penuh berkah ini Kementerian Sosial melalui Sentra "Dharma Guna" Bengkulu menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial.
Kemensos Minta Pemkab Kampar Pastikan Bantuan Usaha untuk Korban Bencana Berdampak pada Kesejahteraan Warga
Kementerian Sosial telah memberikan bantuan kewirausahaan lewat bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada 19 KK.
0
Wujudkan Ekonomi Inklusif, Kemensos Ajak Penyandang Disabilitas untuk Berwirausaha
Kemensos RI melalui Sentra Terpadu “Kartini” di Temanggung membuka akses masyarakat untuk berwirausaha, termasuk penyandang disabilitas.