WN Australia Juara Indonesia International Marathon Belum Terima Hadiah

Kisruh hadiah Indonesia International Marathon, KONI: Kami Memberi Panitia Bantuan Rp 50 Juta
Jack Ahearn, warga negara Australia yang memenangkan Indonesia International Marathon mengatakan terpaksa menggunakan media sosial untuk menuntut hadiah yang belum dibayarkan panitia. (Foto: abc.net.au/indonesian)

Oleh: Hellena Souisa

TAGAR.id - Jack Ahearn, warga negara Australia yang sudah sering bepergian ke Indonesia sejak tahun 2016 mengaku kehilangan kesabarannya.

Di akun Instagramnya, ia menumpahkan kekecewaannya kepada KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan Indonesia International Marathon yang belum juga menepati pembayaran hadiah yang telah dijanjikan.

"Saya memenangkan hadiah ini, tapi Indonesia International Marathon gagal membayarkannya kepada saya dan pemenang kategori internasional lainnya."

Bersama dengan tulisan kekecewaaannya, ia mengunggah foto plakat kemenangannya. Lomba berlangsung di Bali pada 26 Juni 2022.

Di sana tertera angka Rp 150.000.000 untuk kategori Pemenang Pertama Pria - Internasional, dengan logo KONI di pojok kiri atas.

"Saya membayar Rp2 juta untuk biaya registrasi, dan bersama teman-teman saya yang lain, saya ikut mensponsori pelari-pelari lokal untuk ambil bagian dalam perlombaan ini ... mungkin total yang saya keluarkan sekitar Rp15 juta," kata Jack kepada ABC Indonesia.

"Yang masuk ke rekening saya hanya sepertiga (Rp 50 juta) dari hadiah yang dijanjikan tanpa ada penjelasan apa-apa."

Ia mengaku sudah dua bulan terakhir ini mencoba menghubungi panitia, tetapi tidak pernah ada balasan.

"Jadi saya terpaksa mengambil jalan ini [unggahan di media sosial] karena tidak ada respon sama sekali."

Sekjen KONI Ade LukmanSekjen KONI Ade Lukman meminta panitia Indonesia International Marathon segera memberikan penjelasan. (Foto: abc.net.au/indonesian - Supplied: ANTARA/Rsa Panggabeas)

Awal masalah hadiah uang

Lambang KONI yang terpampang di plakat hadiah membuat ABC Indonesia meminta penjelasan dari KONI perihal hadiah uang yang belum dibayarkan.

Sekjen KONI, Ade Lukman, membenarkan keterlibatan dan komitmen KONI pada perhelatan olahraga yang digelar 26 Juni 2022 lalu itu.

Ade mengatakan, awalnya pihak TMP (The Media Palace) sebagai penyelenggara, mengajak KONI bekerja sama.

"Kami lihat perencanaannya bagus dan karena tujuannya ini untuk menggiatkan olahraga di Indonesia, kami siap bekerja sama ... dalam perjanjian kerja sama (MoU), biaya yang ditimbulkan dari kerja sama ini menjadi tanggung jawab mereka, sementara kami membantu menjembatani mereka dengan kementerian dan lembaga terkait."

Ade menilai, persiapan yang dilakukan TMP, meski sempat tertunda pandemi, telah berjalan dengan baik sampai sekitar sebulan sebelum acara.

"Saat itu mereka sampaikan bahwa sponsor-nya mundur sehingga mereka kesulitan menyelenggarakan event ini."

Namun, karena pendaftaran telah berjalan banyak peserta yang sudah memesan tiket dan lain-lain, KONI menyarankan acara ini tetap dijalankan sesuai rencana.

"Agar event ini tetap terlaksana kami akan bantu dengan memberikan dukungan yang masih kurang ... seperti untuk penyelenggaraan dan hadiah," kata Ade.

para juara marathonPara pemenang kategori nasional pada Indonesia International Marathon di Bali, 26 Juni 2022. (Foto: abc.net.au/indonesian - Supplied: situs Indonesia International Marathon)

KONI memberikan bantuan

KONI, menurut Ade, kemudian memberikan komitmen yang sifatnya bantuan untuk hadiah pemenang kategori nasional maupun internasional.

"Untuk pemenang pertama kategori Indonesia besarnya Rp125 juta dengan catatan waktu sekitar 2,5 jam dan itu semua sudah kami berikan, sementara untuk yang foreign, panita menyampaikan pemenangnya akan mendapatkan Rp150 juta."

"Nah, ini yang tidak sesuai dengan apa yang bisa kami dukung karena tidak mungkin kami memberikan untuk kategori asing, yang pemenang utamanya memiliki catatan waktu hampir 4 jam, hadiah yang lebih besar dari pemenang nasional."

Meski demikian, Ade menuturkan, KONI memberi bantuan kepada pemenang kategori internasional sebesar masing-masing Rp50 juta, Rp35 juta, dan Rp25 juta.

Ade menambahkan, KONI juga sudah mengatakan kepada TMP jika tetap mau memberikan hadiah utama sebesar itu, maka sisa di luar bantuan yang diberikan KONI bisa diupayakan sendiri oleh TMP.

"Besaran yang sudah kami tetapkan ini semuanya sudah kami transfer setelah verifikasi sesuai kriteria dari panitia pelaksana, kecuali dua pemenang yang nama dan nomor rekeningnya tidak sesuai, jadi masih harus menunggu konfirmasi selanjutnya."

"Tetapi dari pihak TMP kan memang dikatakan hadiahnya Rp150 juta, mungkin selisih inilah yang belum diterima para pemenang internasional."

Menurut Ade, KONI juga merasa dirugikan atas adanya kasus ini.

"Logo KONI-nya itu yang kami keberatan, karena kami kan sudah membantu mereka beberapa item agar event ini bisa terlaksana, termasuk hadiahnya, sesuai dengan [besaran] kebijakan yang kita tetapkan," kata Ade yang mengatakan total bantuan KONI untuk event ini hampir mencapai Rp2 miliar.

Panitia perlu segera menjelaskan

Ade mengatakan divisi bidang hukum KONI telah mengontak TMP sebagai panitia pelaksana, namun "mereka katanya masih berkoordinasi."

Jack menyesalkan tidak ada penjelasan sama sekali dari pihak panitia perihal besaran uang yang ia terima.

"Tidak komunikasi sama sekali dari mereka, satu kata pun tidak."

"Kalau memang ada perubahan nilai hadiah, harusnya mereka menginformasikannya sebelum pertandingan digelar."

Ade berharap panitia segera menghubungi para pemenang internasional dan memberikan penjelasan.

"Mereka yang punya nomor kontak para pemenang ini, sebaiknya mereka cepat memberi penjelasan."

ABC Indonesia sudah mencoba melayangkan email kepada TMP sebagai pihak penyelenggara untuk memberikan tanggapan. (abc.net.au/indonesian). []

Berita terkait
Disbudpar Aceh Menggelar Sabang Marathon
Wisata olahraga dapat meningkatkan perekonomian di daerah setempat