Wisata Batik di Lamongan: Asyik! Pulang Bawa Oleh-oleh Batik Karya Sendiri

Di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, wisatawan bisa melihat pengrajin batik membatik di rumah masing-masing.
Wisatawan asing dan pelajar sekolah dasar belajar proses membatik dengan bimbingan tutor di Desa Wisata Edukasi Batik Sendangagung, Lamongan, Jawa Timur. (lut)

Lamongan, (Tagar 26/2/2018) - Batik adalah identitas negeri, terlebih setelah ditetapkan sebagai warisan budaya bangsa. Namun, kebanyakan masyarakat Indonesia mengenal batik hanya dari bentuk fisiknya saja. Jarang yang mengenal batik secara lebih mendalam, mulai dari nama-nama motif sampai proses pembuatannya.

Hal itu menjadi kekhawatiran kalangan anak muda di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Sebagai desa sentra batik di Kabupaten Lamongan dan sudah menorehkan prestasi hingga tingkat nasional bahkan internasional, para pemuda yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa Sendangagung Makmur (BUMD SM) tergerak membuat inovasi supaya para generasi muda bisa mengenal batik lebih dalam.

Inovasi itu diwujudkan dengan Desa Wisata Edukasi Batik. Dengan nama Wisata Edukasi, desa yang terletak sekitar 3 km dari Wisata Bahari Lamongan (WBL) ini menyuguhkan pengetahuan tentang batik. Target utama adalah para pelajar mulai dari Taman Kanak Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

[caption id="attachment_45436" align="alignnone" width="712"] Rombongan wisatawan pelajar taman kanak-kanak memperhatikan seorang tutor yang sedang memperagakan proses membatik tahap awal. (lut)[/caption]

"Meski demikian kami juga pernah kedatangan rombongan wisatawan asing dari Singapura, Jerman, Filipina dan Malaysia," kata Sekretaris BUMD SM Mahmud Junaidi.

Desa Sendangagung yang terletak di pesisir utara Kabupaten Lamongan ini tidak jauh berbeda dengan desa pada umumnya. Sepintas tidak terlihat bahwa desa tersebut merupakan pusat batik Kabupaten Lamongan. Kareena kebanyakan para pengrajin batik tidak terpusat di satu tempat. Mereka membuat batik di rumah masing masing. Setelah menjelajah lebih jauh di dalam desa, mudah menemukan beberapa gerai batik.

[caption id="attachment_45441" align="alignnone" width="712"] Seorang tutor membimbing pelajar putri taman kanak-kanak menggoreskan canting pada selembar kain. (lut)[/caption]

Bagi wisatawan yang sengaja datang untuk belajar membatik, Wisata Edukasi Batik di Desa Sendangagung siap memberikan pengalaman dan pengetahuan batik. Wisatawan akan disambut hangat dengan

acara penyambutan. Dalam acara tersebut para wisatawan dikenalkan pada sejarah batik Sendangagung yang sudah ada sejak tahun 1500 M.

[caption id="attachment_45436" align="alignnone" width="712"] Seorang tutor membimbing pelajar putri taman kanak-kanak menggoreskan canting pada selembar kain putih. (lut)[/caption]

Para wisatawan dikenalkan pada macam-macam motif batik Sendangagung yang sudah melegenda dan masih dilestarikan hingga kini. Mereka ditunjukkan proses pembuatan batik, termasuk alat yang digunakan dalam membantik.

Selanjutnya para wisatawan diajak mengunjungi rumah batik milik warga desa. Di rumah batik, wisatawan melihat demo membatik yang dilakukan para pembatik profesional. Sambil melihat demo membatik, mereka mendapatkan penjelasan secara detail tentang proses membatik oleh tutor profesional.

[caption id="attachment_45439" align="alignnone" width="712"] Pelajar putra taman kanak-kanak juga antusias belajar membatik. (lut)[/caption]

Tidak sekadar melihat, para wisatawan kemudian diajak praktik membatik dengan menggunakan bahan dan alat-alat batik seperti yang digunakan pembatik profesional. Para wisatawan bisa merasakan bagaimana  memegang canting dengan benar melalui bimbingan para pembatik profesional. Dada mereka juga akan dibawa berdebar ketika mengambil lilin atau malam dalam kondisi mendidih di atas wajan, hingga akhirnya perlahan-lahan menggoreskan canting pada selembar kain putih yang menjadi media membatik.

Meski seseorang punya keahlian dalam menggambar atau melukis, akan sangat berbeda rasanya ketika memegang canting dan menggoreskan pola pada lembaran kain. Begitu canting digoreskan dan lilin membentuk pola pada kain, tidak boleh ada kesalahan. Apa yang sudah digoreskan tidak bisa dihapus.

Selesai membatik tahap pertama, wisatawan diajak melihat dan mempraktikkan proses pewarnaan kain batik setengah jadi tersebut. Di area pewarnaan batik, para wisatawan mendapat penjelasan mengeni proses dan bahan yang digunakan untuk pewarnaan.

Setelah pewarnaan selesai, masih ada satu proses lagi yaitu pelungsuran, metode menghilangkan lilin atau malam pada kain.

Para wisatawan bisa membawa pulang hasil batikan mereka masing masing.(lut)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.