Widyawati: Saya Tak Pernah Punya Target dalam Hidup atau Karier

'Saya orang yang tidak pernah punya target dalam hidup atau berkarier. Saya hanya jalani saja, bersyukur saja.' Widyawati
Widyawati. (Foto: Youtube.com/Fajrian Hamdi)

Jakarta, (Tagar 10/12/2018) - Widyawati mengaku dirinya orang yang tak pernah punya target, tak pernah menargetkan apa pun bahkan dalam 51 tahun perjalanan kariernya di dunia film.

Kalau kemudian ia mendapat penghargaan khusus Lifetime Achievement Piala Citra 2018 pada Festival Film Indonesia (FFI), ia menyebutnya sebagai jalan yang harus dilewati.

Ia juga mengaku tidak mempunyai kiat khusus untuk bisa bertahan lebih dari setengah abad di dunia seni peran. Ia mengatakan hanya berusaha menjalankan tugasnya dengan baik.

"Saya tidak akan mengatakan karena saya berbuat ini. Saya rasa semua ini jalan Allah. Saya hanya menjalankan saja dan berusaha untuk menjadi terbaik," ujar Widyawati usai menerima Piala Citra dalam ajang FFI 2018 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu malam (9/12).

Ke depan pun Widyawati mengaku tidak memiliki target dalam karier, melainkan hanya ingin fokus dalam berkarya.

Baca juga: Wajah Sang Pemenang

"Saya orang yang tidak pernah punya target dalam hidup atau berkarier. Saya hanya jalani saja, kalau pun dapat penghargaan saya berterima kasih dan bersyukur saja," ujar Widyawati.

Maka pertanyaan bagaimana rasanya menjalani  karier yang sama selama puluhan tahun, sudah tidak relevan lagi bagi Widyawati. Jenuh hanya dirasakan olah orang yang tidak cinta pekerjaannya. Widyawati menjalani pekerjaan dengan cinta. Ia menjalani tanpa bertanya mengapa harus begini atau harus begitu. 

Konsistensi

Ibu dari pemain bass band Konspirasi, Romi Sophian ini diberikan penghargaan tertinggi Prestasi Seumur Hidup FFI karena konsistensinya menjalani karier di dunia seni peran selama lebih dari lima dekade. 

Mengawali karier di dunia film sejak tahun 1967, namanya langsung melejit saat dirinya beradu akting di film Pengantin Remaja pada tahun 1971 sebagai Juli, bersama orang yang kelak menjadi suaminya, Sophan Sophiaan yang memerankan tokoh Romi.

Widyawati Sophiaan, lahir di Jakarta, 12 Juli 1950 silam dari pasangan Adisura Soeradibrata dan Aryati. Dipersunting aktor kenamaan Sophan Sophiaan pada 9 Juli 1972. Dari pernikahaannya tersebut Widyawati dikaruniai dua orang putra, yakni Romy Octaviano Prakasa Sophiaan yang lahir pada tanggal 31 Oktober 1972 dan Roma Yuliano Prakasa Sophiaan yang lahir pada tanggal 17 Juli 1977. 

Saat dewasa, Romy dikenal sebagai pemain instrumen bass di kelompok musik beraliran Grunge, Konspirasi. Sedangkan adiknya, Roma dikenal sebagai gitaris kelompok musik Killed By Butterfly.

Kebahagiaan dua insan yang menjadi ikon pasangan harmonis pada masanya itu harus terhenti karena sang suami, Sophan Sophiaan meninggal dunia akibat kecelakaan motor pada 17 Mei 2008. Saat itu, Sophan Sophiaan sedang mengikuti touring motor besar dalam bertajuk Touring Merah Putih sebagai bagian dari peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional.

Sejak Usia Belasan Tahun

Widyawati memulai karier film sejak usia belasan. Saat ini, setidaknya ada 50 lebih film yang pernah dibintanginya, belum termasuk serial televisi dan sinetron semisal Kemuning dan Abad 21

Prestasi gemilangnya pernah diganjar penghargaan piala citra FFI tahun 1987, dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat film berjudul Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat. Saat itu aktor berbakat Rano Karno juga menjadi bintang sebagai lawan mainnya.

Deretan judul film berkelas seperti Gaun Pengantin, Cinta Remaja, Romi & Yuli, Timang-timang Anakku Sayang sukses di pasaran. Membawa nama besarnya kian melambung. Dalam beberapa film seperti Jinak-jinak Merpati dan Bung Kecil, Widyawati bermain di bawah arahan suaminya sendiri, Sophan Sophiaan yang bertindak sebagai sutradara.

Tidak hanya lewat seni peran, Widyawati juga berkarya di bidang seni tarik suara. Album penuh berjudul Potret Kekasih, Saat Aku Sendiri, Kunang-kunang, dan Esok Malam Kujelang digelontorkannya sepanjang karier. 

Suara emasnya juga mengisi album soundtrack film Pengantin Remaja (1971) dan film Tinggal Landas Buat Kekasih (1985). Dalam album original soundtrack Tinggal Landas Buat Kekasih, Widyawati bekerja sama dengan deretan artis kenamaan seperti Atiek CB, Rano Karno, Maya Rumantir dan Maharani Kahar.

Karya termutakhirnya dalam film berjudul Mama-Mama Jagoan dirilis 22 November 2018. Dalam film yang dibesut oleh sutradara Sidi Saleh ini, Widyawati beradu akting dengan Niniek L Kariem, Joshua Pandelaki dan bintang cantik Nadine Alexandra. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.