Wajah Sang Pemenang

Binar kebahagiaan memancar di wajah mereka, setelah melalui pencapaian membanggakan di puncak karier.
Marsha Timothy dan Gading Marten, aktris dan aktor terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2018. (Foto: Antara)

Jakarta, (Tagar 10/12/2018) - Marsha Timothy, Gading Marten, dan Widyawati menjadi bintang dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2018. Binar kebahagiaan memancar di wajah mereka, menjadi sebagai yang terbaik. Sebuah pencapaian membanggakan di puncak karier.

Dominasi film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2018 tak bisa dibendung.

Marsha Timothy yang merupakan pemeran utama dalam film tersebut menyabet penghargaan Piala Citra 2018 sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik.

Ia mengaku tidak menyangka bisa meraih penghargaan bergengsi itu. "Enggak lah, enggak mungkin kalau acara kayak begini menyangka dari awal, pede gila. Saya bisa masuk nominasi senang," ucap Marsha Timothy saat berbincang usai menerima Piala Citra dalam ajang FFI 2018 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu malam (9/12) mengutip kantor berita Antara.

Baca juga: Daftar Lengkap Pemenang FFI 2018

Marsha TimothyAktris Marsha Timothy memegang Piala Citra berbicara saat menerima penghargaan kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik pada Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2018, di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (9/12/2018). Marsha Timothy memperoleh penghargaan tersebut lewat film "Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak". (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Istri Vino G Bastian itu mengaku mencurahkan seluruh kemampuannya demi bisa memerankan tokoh Marlina yang menurutnya berbeda dengan karakter lain yang pernah dimainkannya.

"Semua peran saya selalu serius dan berusaha jadi karakter baru dan believable di mata penonton," ungkap Marsha Timothy.

"Marlina satu karakter yang agak berbeda dari karakter lain. Karakter pertama yang saya mainkan dengan dialek daerah itu yang paling berkesan," ujarnya.

Ingin Memeluk Piala Citra di Kasur

Sementara itu, Gading Marten membuat kejutan dalam FFI 2018 dengan meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik atas perannya dalam film Love For Sale.

Sambil berkelakar, Gading mengaku tidak menyangka dan ingin memeluk Piala Citra di kasur.

"Saya ingin bawa tidur, sudah lama soalnya enggak peluk. Jadi peluk ini dulu," ucap Gading Marten saat menerima Piala Citra dalam ajang FFI 2018. 

Gading MartenAktor Gading Marten dengan memegang Piala Citra berbicara seusai menerima penghargaan kategori Pemeran Utama Pria Terbaik pada Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2018, di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (9/12/2018). Gading Marten memperoleh penghargaan tersebut lewat film "Love For Sale". (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Seperti diketahui, Gading Marten digugat cerai istrinya, Gisella Anastasia, dan sebentar lagi proses perceraian mereka akan bergulir ke pengadilan.

Gading Marten mengatakan peran Richard yang diberikan kepadanya di film arahan sutradara Andi Bachtiar Yusuf berawal dari obrolan iseng.

"Enggak nyangka karena dari obrolan iseng sama Chicco dan Angga Sasongko. Awalnya aku kira enggak disuruh main film. Dari obrolan iseng berakhir ke panggung FFI," kata Gading.

Gading mengungkapkan, demi perannya itu ia harus melakukan berbagai persiapan yang cukup berat, seperti menaikkan berat badan.

"Jadi Richard harus naikin berat badan tujuh kilogram, mungkin saya cocok menang karena nominasi lain mungkin terlalu ganteng," pungkasnya sambil tertawa.

Tak Pernah Punya Target

Dalam kesempatan yang sama, aktris senior Widyawati mendapat penghargaan khusus Lifetime Achievement Piala Citra 2018 pada Festival Film Indonesia (FFI).

Widyawati berucap syukur dan mempersembahkan penghargaan untuk sang ibu.

WidyawatiAktris senior Widyawati (kanan) memegang Piala Citra berbicara saat menerima penghargaan "Lifetime Achievement" pada Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2018 disaksikan Ketua Komite FFI Lukman Sardi (kiri), di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (9/12/2018). (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

"Alhamdulillah buat saya ini satu terima kasih yang tak terhingga terutama kepada orangtua saya, ibu saya, karena beliau saya ada di seni peran," ucap Widyawati.

Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya selama 51 tahun berkarier di industri perfilman.
Istri almarhum Sophan Sophian itu mengaku tidak mempunyai kiat khusus untuk bisa bertahan lebih dari setengah abad di dunia seni peran.

Ia mengatakan hanya berusaha menjalankan tugasnya dengan baik.

"Saya tidak akan mengatakan karena saya berbuat ini. Saya rasa semua ini jalan Allah. Saya hanya menjalankan saja dan berusaha untuk menjadi terbaik," ujarnya.

Ke depannya Widyawati mengaku belum memiliki target dalam karier, melainkan hanya ingin fokus dalam berkarya.

"Saya orang yang tidak pernah punya target dalam hidup atau berkarier. Saya hanya jalanin saja, kalau pun dapat penghargaan saya berterima kasih dan bersyukur saja," tutupnya. []

Berita terkait