WHO: Tiga Vaksin Coronavirus Diuji Coba

World Health Organization (WHO) mengumumkan tiga vaksin coronavirus Covid-19 telah masuk tahap uji coba klinis.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: Antara/WHO)

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan tiga vaksin coronavirus Covid-19 telah masuk tahap uji coba klinis. Sementara lebih dari 70 vaksin dalam pengembangan, demikian dikatakan Direktur Jenderal WHO dr Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss.

"Kami bekerja sama dengan sejumlah mitra untuk mempercepat pengembangan, produksi dan distribusi vaksin," kata Ghebreyesus saat sesi pengarahan harian, Rabu (15/4/2020), yang disiarkan laman resmi WHO, sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis, Kamis, 16 April 2020.

WHO bukan hanya mengumumkan perkembangan vaksin, Ghebreyesus juga menjelaskan WHO tengah menguji coba sejumlah obat yang diyakini dapat menyembuhkan pasien Covid-19. Namun sampai hari ini, belum ada kesimpulan pasti tentang keampuhan obat karena proses uji coba masih berjalan.

"Lebih dari 90 negara bergabung atau menyampaikan minatnya bergabung dengan Solidarity Trial, dan lebih dari 900 pasien ikut serta dalam uji coba tersebut," kata Ghebreyesus.

Sejumlah obat yang diuji coba, di antaranya Remdesivir; Lopinavir/Ritonavir; Lopinavir/Ritonavir dengan Interferon beta-1a; dan Chloroquine atau Hydroxychloroquine (obat anti-malaria). Daftar obat itu berada dalam laman resmi WHO

Bersamaan dengan uji coba itu, Ghebreyesus menjelaskan sejumlah ahli kesehatan WHO tengah menyusun strategi penggunaan ventilator atau alat bantu pernapasan guna mengatasi persediaan alat yang tidak sebanding dengan jumlah pasien.

"Intervensi apa pun yang bertujuan mengurangi kebutuhan ventilator tetapi tetap membantu perawatan terhadap pasien dengan kondisi kritis penting terus dilakukan -- khususnya di saat persediaan alat terbatas. Penting karena langkah itu dapat menyelamatkan nyawa pasien," ujarnya.

Di samping "Solidarity Trial", WHO juga meluncurkan program "Solidarity Flight" yang bertujuan mengirim perlengkapan medis ke 95 negara. Program itu turut bekerja sama dengan misi yang diemban oleh lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa lainnya, antara lain Program Pangan Dunia (WFP), Dana untuk Anak-Anak PBB (UNICEF), Dana Global (The Global Fund), dan Departemen Dukungan Operasional PBB.

Menurut Ghebreyesus, program-program itu merupakan wujud komitmen WHO memerangi pandemi. "Fokus kami, fokus saya, menghentikan penularan virus dan menyelamatkan nyawa," ujar dia.

Oleh karena itu, Ghebreyesus mengajak masyarakat dunia untuk bersolidaritas mendukung usaha menanggulangi pandemi.

Sejauh ini WHO telah menghimpun dana "Solidarity Response Fund" hampir 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,35 triliun) yang akan digunakan membantu penanggulangan COVID-19. Donasi itu diperoleh dari 240.000 individu dan lembaga dari berbagai negara di dunia.

Demi meningkatkan jumlah dana, WHO bersama sejumlah penyanyi akan menggelar acara konser amal dari rumah pada Sabtu pekan ini, 18 April 2020.

"Saya berterima kasih kepada Lady Gaga, Global Citizen, dan seluruh pihak yang berkolaborasi menyelenggarakan konser amal itu," kata Ghebreyesus.[]

Berita terkait
Ilmuwan Australia: Virus Corona Ada di Air Limbah
Ilmuwan Australia sukses membuktikan keberadaan virus corona, yang menyebabkan Covid-19, pada air limbah mentah.
Ilmuwan Harvard Jual Virus Corona ke China?
Sebuah video beredar luas di media sosial menyebutkan ilmuwan asal AS, Dr. Charles Lieber telah membuat dan menjual coronavirus ke China.
Tim Medis China ke Arab Saudi Bantu Lawan Covid-19
Tim medis asal China telah tiba di Riyadh, Arab Saudi, sejak Rabu (15/4/2020) untuk membantu memerangi wabah coronavirus Covid-19.