WHO Ingatkan tentang Bencana Kesehatan Masyarakat di Jalur Gaza

Juru Bicara WHO, Christian Lindmeier, memperingatkan risiko kematian warga sipil yang tidak terkait langsung dengan pemboman Israel
Seorang wanita Palestina memangku dua anaknya, yang terluka dalam serangan Israel, sambil menunggu perawatan di lantai rumah sakit Shifa di Kota Gaza (23/10-2023). Lebih dari 3.450 anak di Gaza telah terbunuh dalam serangan Israel. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Jalur Gaza – Sebuah "bencana kesehatan masyarakat" akan segera terjadi di Gaza, kata Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada hari Selasa (31/10-2023), di tengah padatnya pengungsi massal, serta kerusakan prasarana air dan sanitasi.

Juru Bicara WHO, Christian Lindmeier, memperingatkan risiko kematian warga sipil yang tidak terkait langsung dengan pemboman Israel.

“Ini adalah bencana kesehatan masyarakat yang segera terjadi (di Gaza), dengan adanya pengungsian massal, kepadatan penduduk, kerusakan infrastruktur air dan sanitasi,” ujarnya.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan, lebih dari 8.300 warga Palestina tewas sejak Israel memulai serangan udara di daerah kantong yang dikuasai Hamas, sebagai balasan atas serangan 7 Oktober ketika Hamas membunuh 1.400 orang di Israel dan menyandera lebih dari 200 orang.

jalur gazaLetak grografis Jaur Gaza (Sumber: britannica.com)

Militer Israel memulai operasi darat di Gaza pekan lalu.

Ketika ditanya apakah orang-orang meninggal karena komplikasi selain akibat pemboman, Lindmeier menjawab, "Memang benar."

Juru bicara badan anak-anak PBB, James Elder memperingatkan risiko kematian bayi akibat kekurangan air (dehidrasi).

“Jumlahnya sangat mengerikan. Kini kabarnya, lebih dari 3.450 anak terbunuh. Lebih mengejutkan lagi, jumlah ini meningkat cepat setiap harinya. Gaza telah menjadi kuburan anak-anak. Ini adalah neraka bagi semua orang. Namun ancaman terhadap anak-anak lebih dari sekedar bom dan mortir. Saya ingin berbicara singkat tentang dua hal, yaitu air dan trauma,” kata Elder.

Dia menambahkan sekitar 940 anak lainnya dilaporkan hilang di Gaza, dan sebagian diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan.

Kantor kemanusiaan PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa, pasokan air ke Gaza selatan berhenti pada 30 Oktober “karena alasan yang tidak diketahui.”

Lindmeier menyerukan agar bahan bakar diizinkan masuk ke Gaza supaya pabrik penyulingan air bisa beroperasi. Israel telah memblokir Jalur Gaza dan menolak masuknya pasokan bahan bakar, dengan alasan bahwa itu dapat digunakan oleh Hamas untuk tujuan-tujuan militer. (ps/lt)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
WHO Berjuang Pertahankan Aliran Pasokan Bantuan ke Gaza
WHO menyatakan telah mengirimkan obat-obatan dan pasokan kebutuhan kesehatan ke empat rumah sakit di Gaza selatan