Jakarta - WhatsApp membeberkan terdapat enam kerentanan yang sebelumnya tidak pernah diungkap, dan kini telah diperbaiki oleh perusahaan, demikian Tech Crunch melaporkan, Jumat, (4/9/2020)
Dikutip dari Antara, Minggu, 6 September 2020, WhatsApp menyatakan lima dari enam kerentanan telah diperbaiki pada hari yang sama, sementara bug yang tersisa membutuhkan waktu beberapa hari untuk diperbaiki. Kendati ada beberapa bug dapat diaktifkan dari jarak jauh, WhatsApp tidak menemukan bukti peretasan.
Sebanyak sepertiga kerentanan baru dilaporkan melalui Bug Bounty Program Facebook, sementara yang lain ditemukan dalam tinjauan rutin dan dengan menggunakan sistem otomatis.
Layanan perpesanan milik Facebook itu menjadi salah satu aplikasi paling populer di dunia, dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
Namun, aplikasi ini juga menjadi target bagi peretas yang mencoba menemukan dan mengeksploitasi kerentanan di platform tersebut. Kerentanan tersebut diungkapkan lewat unggahan pada laman keamanan WhatsApp.
Laman keamanan baru yang berisi nasihat untuk pengguna tersebut diluncurkan sebagai bagian dari upaya WhatsApp untuk lebih transparan tentang kerentanan yang menargetkan aplikasinya, dan sebagai tanggapan atas komentar pengguna.
WhatsApp menyatakan komunitas pengguna meminta lokasi terpusat untuk melacak kerentanan keamanan, karena WhatsApp tidak selalu dapat merinci nasihat keamanannya dalam catatan rilis aplikasi karena kebijakan toko aplikasi.
Laman keamanan tersebut akan diperbarui setiap bulan atau lebih cepat untuk memperingatkan pengguna tentang serangan aktif.
"Kami menjaga keamanan pengguna kami dengan sangat serius dan kami memberikan perlindungan industri terkemuka untuk pengguna kami di seluruh dunia," tulis WhatsApp pada laman keamanan tersebut.
"Tim keamanan kami di WhatsApp bekerja dengan para ahli di seluruh dunia untuk selalu selangkah lebih depan dari potensi ancaman. Kami melakukan tinjauan keamanan internal dan mengandalkan sistem deteksi otomatis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah secara proaktif," kata WhatsApp.[]