Ambon - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, memperkirakan gelombang setinggi empat meter berpotensi mengancam perairan di Maluku, selama empat hari ke depan.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Pattimura Ambon Ashar menyebutkan, gelombang dengan ketinggian 2,5 sampai 4,0 meter ini berpeluang terjadi Laut Arafura, Maluku.
Selain Laut Arafura, gelombang 1,25 sampai 2,5 meter juga terjadi di selatan Pulau Buru hingga ke Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar dan perairan Kepulauan Kei dan Aru.
"Perairan yang berpeluang terjadi gelombang tinggi ini, berlaku dari 11 Juni hingga 14 Juni 2019," ungkap Ashar kepada Tagar, Selasa 11 Juni 2018.
Azhar menjelaskan, tak hanya gelombang tinggi, kecepatan angin di perairan Maluku juga mencapai 21 knot per jam.
Terkait kondisi tersebut, diimbau kepada penyedia jasa transportasi laut dan nelayan untuk sementara tidak beraktivitas di perairan yang berpeluang terjadi gelombang tinggi tersebut.
"Khusus jasa transportasi berukuran kecil termasuk nelayan saat melaut untuk menghindari sejumlah perairan itu," katanya.
Ashar menambahkan, masyarakat yang tinggal di pesisir sekitar area berpeluang terjadinya gelombang tinggi juga agar selalu waspada.[]