Mamuju - Pelaku hipnotis kini marak terjadi di Sulawesi, khususnya Sulawesi Barat (Sulbar). Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Syamsuriansyah saat ditemui di ruang kerjanya, Mapolresta Mamuju, Selasa 28 Januari 2020.
Syamsuriansyah mengatakan pelaku hipnotis menggunakan modus dapat menggandakan uang di ATM korban. Sejumlah korban hipnotis mengaku ditemui seseorang yang dia tidak kenal di ATM yang korban tempati bertransaksi.
"Di situ terjadi dialog antara tersangka dan korban. Seakan-akan pelaku mempunyai teman yang bisa menggandakan uang di ATM korban dengan cara di jampi-jampi. Saat itulah ATM berpindah tangan dari korban ke pelaku," ujarnya.
Syamsuriansyah mengungkapkan adapun untuk korbannya, pelaku mengincar warga yang berusia 50 tahun. Syamsuriansyah mengungkapkan, bahwa laporan polisi yang pihaknya terima sudah ada sejak Februari 2019 lalu. Namun kata Dia, pihaknya tidak menemukan barang keterangan untuk melakukan penyelidikan.
Di situ terjadi dialog antara tersangka dan korban. Seakan-akan pelaku mempunyai teman yang bisa menggandakan uang di ATM korban dengan cara di jampi-jampi.
"Awalnya kejadian ini, kejadian yang laporan polisinya pada tanggal 19 Februari 2019, dengan LP nomor 77 dengan kerugian Rp 10.400.000. Berawal dari itu, kita lakukan pencarian barang keterangan siapa pelakunya apa segala macam, tapi memang bleng tidak di tahu ini apa-apa," ucapnya.
Tak hanya itu, Syamsuriansyah menjelaskan, kejadian kedua dengan LP 167 pada 16 April 2019 dengan kerugian 35 juta. Kejadian yang ketiga di bulan Mei LP 201 tanggal 25 kerugiannya Rp 12.400.000. Kejadian keempat di bulan Mei juga, kerugiannya 25 juta. Kejadian kelima LP 77 II 07 Januari 2020, kerugiannya Rp 18.500.000 .
"Jadi, ada lima orang yang melapor dengan kerugian yang bervariasi. Saya menduga ada beberapa lagi kejadian yang tidak dilaporkan. Contohnya, ada kejadian yang diakui oleh tersangka yang kejadiannya di SPBU Simbuang, Mamuju, tetapi di situ tidak ada laporan polisi. Tetapi pelaku mengaku bahwa dia melakukan di situ,"tuturnya.
Syamsuriansyah mengungkapkan, pihaknya dibantu oleh Polres Wajo, sehingga dapat melakukan penangkapan terhadap Takbir yang kini ditahan di Polresta Mamuju beserta empat orang lainnya yakni Kifli, Agus, Zainal dan Sofian.
"Setelah dapat orangnya, kita bawa ke sini. Ternyata dia mengakui bahwa dia memang yang melakukannya tetapi dia tidak sendiri, ada beberapa orang. Disebutlah namanya itu delapan orang temannya yakni, Kifli, Agus, Zainal, Sofian, Hendra, Ridwan, Ucil dan Wawan," tuturnya. []