Ambon - Gelombang tinggi dua sampai empat meter diprediksi terjadi di sejumlah perairan laut di Maluku, sejak Jumat, 21 Februari hingga Sabtu, 22 Februari 2020. Nelayan maupun warga pesisir diimbau waspada gelombang tinggi tersebut.
Kepala Badan Meteorologi Klimitologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Ashar mengatakan, peningkatan tinggi gelombang ini karena kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafura bagian timur.
Gelombang sedang hingga tinggi itu, berpeluang terjadi sejak Jumat, 21 Februari hingga Sabtu, 22 Februari 2020.
Hal demikian dipicu pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari utara-Timur Laut dengan kecepatan 3 hingga 25 knot. Sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Barat-Barat Daya dengan kecepatan angin 3 hingga 25 knot.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang terjadi di sejumlah perairan laut di Maluku," ujar Ashar, Jumat, 22 Februari 2020.
Perairan yang berpeluang terjadi gelombang sedang 1,25 hingga 2,50 meter, diantaranya Laut Maluku Bagian Selatan, Laut Seram Bagian Timur dan Laut Arafura Bagian Barat.
Untuk gelombang tinggi, 2,50 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Maluku Bagian Utara, Laut Banda, Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei hingga Aru dan Laut Arafura bagian tengah hingga timur.
"Gelombang sedang hingga tinggi itu, berpeluang terjadi sejak Jumat, 21 Februari hingga Sabtu, 22 Februari 2020," jelasnya.
Ashar menjelaskan, tak hanya gelombang tinggi, kecepatan angin di perairan Maluku juga mencapai 27 knot per jam.
Terkait kondisi tersebut, diimbau kepada penyedia jasa transportasi laut dan nelayan untuk sementara tidak beraktivitas di perairan yang berpeluang terjadi gelombang tinggi tersebut.
"Khusus jasa transportasi berukuran kecil termasuk nelayan saat melaut untuk menghindari sejumlah perairan itu," katanya.
Ashar menambahkan, masyarakat yang tinggal di pesisir sekitar area berpeluang terjadinya gelombang tinggi juga agar selalu waspada. []