Wartawan Senior Aristides Pernah Setahun Bolos Sekolah

Wartawan senior Aristides Katoppo telah berpulang pada Minggu, 29 September 2019. Ternyata memiliki pengalaman hidup yang unik.
Aristides Katoppo. (Foto: sinarharapan)

Jakarta - Wartawan senior Aristides Katoppo telah berpulang pada Minggu, 29 September 2019. Pria kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara, pada 14 Maret 1938 ini memiliki perjalanan hidup yang unik, penuh petualangan, juga saat ia masih sekolah.

Salah satunya saat ia duduk di bangku kelas 2 SMA IV di Gang Batu, Jakarta Pusat. Ketika itu Tides, demikian panggilannya, meninggalkan sekolah selama setahun, menjadi penumpang gelap kapal penumpang KPM, yang kelak diambil alih oleh Pelni.

Tides so kurus, so itang, so badaki (Tides sangat kurus, hitam, dan dekil).

Selama di kapal Tides, yang tidak bertiket, tak memiliki KTP, selalu memutar otak agar tidak ditangkap dan diturunkan dari kapal. Salah satu caranya ia menawarkan diri menjadi penjaga anak-anak dari para penumpang kelas 1. Sikap Tides yang sopan, ramah, membuat para orangtua itu senang.

Seperti diungkapkan dalam buku “Tides Masih Mengembara,” buku yang diterbitkan dalam rangka ulang tahun Tides ke-80 pada 2018, kadang Tides juga menawarkan diri kepada penumpang yang memerlukan jasa guide jika kapal itu singgah di kota Surabaya, Makassar, atau Ambon. 

Pengetahuannya yang luas berkat hobinya membaca membuat ia mengenal banyak tempat-tempat di mana kapal itu berhenti. Selama setahun Tides “jalan-jalan” mengikuti pelayaran KPM dengan gratis.

Kepergian Tides naik kapal tanpa izin orangtuanya jelas membuat kalang kabut keluarganya. Ketika kemudian Tides pulang ke rumah, tubuhnya legam dan kurus. “Tides so kurus, so itang, so badaki (Tides sangat kurus, hitam, dan dekil),” kata ibunya, saat melihat kedatangan anaknya itu.

Sebenarnya ibunya juga yang membuat Tides menyudahi petualangannya. Kala itu, ketika mengetahui anaknya berpetualang dengan KPM dan tak tahu di mana keberadaannya, sang ibu menitipkan sepucuk surat kepada salah satu nahkoda KPM untuk menyerahkan surat itu jika bertemu Tides. Ibunya meminta kepada nahkoda itu memberitahu Tides bahwa piring makannya tetap disajikan di atas meja dan tetap menunggu kepulangannya. Pesan ibunya itu rupanya meluluhkan Tides.

Berpetualang memang menjadi darah daging Tides. Selain sebagai wartawan, ia dikenal sebagai pecinta alam, pendaki gunung, dan juga pendiri Mapala UI, organisasi pecinta alam mahasiswa UI. Meutia Hatta, putri proklamator Bung Hatta berkisah bagaimana saat ia duduk sebagai mahasiswa Jurusan Antropologi FSUI, beberapa kali naik gunung bersama Tides. 

Tides adalah seniornya dan namanya harum di kalangan para mahasiswa, khususnya mahasiswa pecinta alam UI. Jika naik gunung, ujar Meutia, Tides berjalan dengan langkahnya yang teratur bak tentara. 

“Tek...tek...tek...rata dan rapi, mendaki dan mendaki terus seakan-akan tenaganya berasal dari mesin,” tulis Meutia dalam Tides Masih Mengembara.

Wartawan senior itu kini meneruskan pengembaraannya, menuju alam keabadian. []

Berita terkait
Aristides Katoppo dan Peristiwa Menggetarkan Hidupnya
Aristides Katoppo mempunyai kenangan di kota kelahirannya, Tomohon, Sulawesi Utara. Peristiwa yang membuatnya mencintai alam.
Obituary: Tides, Wartawan Pencinta Alam Telah Tiada
Aristides Katoppo (Tides), Pemred “Sinar Harapan” berpulang hari Minggu, 29 September 2019 pukul 12.05 di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.