Makassar - Langkanya masker di pasaran akibat maraknya penyebaran virus corona sehingga Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyarankan agar masyarakat yang tidak sakit, sebaiknya tidak menggunakan masker dan tidak perlu mengalami kepanikan akibat virus tersebut.
Setelah penyebaran virus corona dari Tiongkok ini, membuat masyarakat Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan mengalami kepanikan dengan memborong masker yang dijual di apotik dan pusat perdagangan alat kesehatan.
Mengenai masker itu kebijakan orang yang sakit. Bagi yang sehat, saya kira tidak perlu lah.
Akibatnya sejak merebaknya virus mematikan tersebut pada bulan Januari, dalam sebulan terakhir ini penjualan masker mengalami kenaikan yang drastis hingga mengalami kelangkaan.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari mengatakan, kebijakan menggunakan masker hanya untuk orang yang sedang mengalami sakit, baik itu flu maupun batuk.
“Mengenai masker itu kebijakan orang yang sakit. Bagi yang sehat, saya kira tidak perlu lah. Jadi sebaiknya bagi yang mengalami penyakit batuk dan flu sebaiknya menggunakan masker,” kata Plt Dinkes Sulsel usai mengikuti rapat dengar pendapat di DPRD Sulsel, Rabu 4 Maret 2020.
Ichsan menerangkan, sampai saat ini pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat, sehingga masyarakat bisa terhindar dari berbagai penyakit, termasuk terhindar dari virus corona.
“Tapi bagaimana kita bisa menjaga hidup bersih, sehat dan makanan bergizi seimbang, karena ini penting virus ini tidak akan menjangkiti kita kalau sistem imun kita baik. Banyak berdoa itu yang penting,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kata Plt Dinkes Sulsel belum ada warga Sulawesi Selatan yang terjangkit virus corona. Sementara, Dinkes Sulsel sudah menyiapkan enam rumah sakit di Kota Makassar yang siap menangani pasien yang terjangkit virus Corona, termasuk RS Wahidin Sudirohusodo yang menjadi rumah sakit rujukan.
“Sampai saat ini, tidak ada yang terjangkit di sini, mudah-mudahan tidak ada. Enam rumah sakit termasuk RS Wahidin Sudirohusodo semuanya siap,” pungkasnya. []