Warga Jerman Tidak Dukung Pembatasan Pandemi di Masa Natal

Sebagian besar penduduk Jerman mendukung kebijakan pembatasan karena pandemic virus corona tapi tidak untuk masa Natal
Lokasi Pasar Natal Nürnberg "Christkindlesmarkt" yang biasanya dipadati pendatang dari seluruh dunia, tahun ini hanya dihiasi lampu-lampu (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Sebagian besar penduduk Jerman mendukung kebijakan pembatasan karena pandemic virus corona untuk meredam penyebaran Covid-19. Tapi, warga juga setuju pelonggaran aturan pembatasan kontak selama masa Natal.

Menurut Jajak pendapat terbaru Deutschlandtrend, yang dilakukan secara berkala oleh stasiun siaran Jerman ARD, 53% responden menyatakan setuju dengan pelonggaran pembatasan sosial yang diputuskan pemerintah untuk masa Natal, sementara 44% menyatakan tidak setuju.

Namun, untuk malam tahun baru sekitar 68% responden menyatakan tidak setuju dengan pelonggaran, hanya 30% yang menganggap itu keputusan yang tepat.

ilus natalIlustrasi (Foto: dw.com/id)

Pemerintah federal dan para pemimpin 16 negara bagian Jerman baru-baru ini menyepakati kebijakan yang disebut-sebut sebagai amnesti Natal, yaitu pelonggaran pembatasan kontak sosial corona dari 23 Desember sampai 1 Januari. Setelah itu berlaku kembali pembatasan kontak yang ketat.

1. Mayoritas Warga Dukung Kebijakan Corona Pemerintah

Beberapa kelompok selama ini memang melakukan protes terhadap kebijakan corona pemerintah, namun sebagian warga Jerman - 62% - menyetujui langkah-langkah yang diambil pemerintah Jerman hingga saat ini. Mereka juga tidak khawatir dengan pembatasan kebebasan pribadi dan kebebasan sipil yang diterapkan untuk meredam pandemi.

Tetapi jajak pendapat Deutschlandtrend juga menunjukkan, jumlah warga yang menyatakan "sangat khawatir" tentang dampak jangka panjang pada kebebasan sipil meningkat empat poin menjadi 18% dibandingkan dengan hasil jajak pendapat bulan Mei.

Terutama pendukung partai ultra kanan AfD menolak pembatasan sosial corona yang mereka sebut sebagai pengekangan kebebasan sipil yang berlebihan.

2. Warga Percaya pada Kapasitas Medis

Jajak pendapat terbaru Deutschlandtrend juga mengungkapkan bahwa mayoritas warga Jerman percaya pada kapasitas medis dan kemampuan negara menghadapi pandemi corona. Sekali pun kalangan masyarakat yang menyatakan khawatir dengan kapasitas sarana kesehatan menghadapi situasi pandemi meningkat.

Sekitar 36% responden menyatakan "prihatin" atau "sangat khawatir" bahwa pasien Covid-19 mungkin tidak menerima perawatan medis yang memadai - meningkat 15 poin dibandingkan hasil dari Mei 2020.

Secara keseluruhan, 53% responden menyatakan aturan pembatasan kontak saat ini "tepat", sementara 18% menyatakan kebijakan itu tidak cukup jauh.

Pembatasan kontak sosial yang saat ini diberlakukan antara lain membatasi pertemuan pribadi hanya maksimal lima orang dari dari maksimal dua rumah tangga. Selama masa Natal, aturan itu diperlonggar menjadi 10 orang tanpa pembatasan berapa keluarga yang terlibat. Anak-anak di bawah usia 14 tahun tidak dihitung [hp/rap (dpa, kna, epd)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Jerman Negara Ke-12 dengan Kasus Virus Corona Tembus 1 Juta
Jerman menyusul 11 negara terdahulu dengan kasus virus corona lebih dari 1 juta, ini membuat Jerman ada di peringkat ke-12 dunia
20 Ribu Kasus Penipuan Terkait Virus Corona di Jerman
Pengadilan di Jerman sedang menangani sekitar 20 ribu kasus pidana terkait dengan virus corona, seperti penjualan masker palsu
Berleyeh-leyeh di Jerman Jadi Pahlawan Perang Virus Corona
Menghadapi pandemi virus corona yang berkecamuk di Jerman, negara menyebut warga yang berleyeh-leyeh di sofa sebagai pahlawan perang virus corona
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.