Warga Jepang Berharap Oscar untuk Film Oppenheimer Tingkatkan Kesadaran Soal Bom Atom

Warga Jepang yang tinggal di Hiroshima menyambut baik kemenangan besar film “Oppenheimer” di ajang Academy Awards tahun ini
FILE - Siluet Kubah Bom Atom saat matahari terbenam di Hiroshima, Jepang bagian barat, 5 Agustus 2013. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id – Film pemenang terbesar dalam ajang Academy Awards ke-96 tahun 2024 ini adalah film “Oppenheimer” yang memenangkan tujuh piala Oscar, termasuk di antaranya untuk kategori film terbaik, sutradara terbaik, aktor terbaik dan aktor pendukung terbaik. Lewat kemenangan film itu, warga Jepang berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang “mengerikannya bom atom” dan mendorong perdamaian di antara sesama negara.

Warga Jepang yang tinggal di Hiroshima menyambut baik kemenangan besar film “Oppenheimer” di ajang Academy Awards tahun ini. Mereka berharap kemenangan film itu dapat mempromosikan perdamaian dan meningkatkan kesadaran tentang dampak kehancuran yang ditimbulkan bom atom.

pengunjung berdoa di hiroshimaPengunjung berdoa di depan cenotaph yang didedikasikan untuk para korban bom atom di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima, Jepang barat, 6 Agustus 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Film drama sejarah yang berdurasi tiga jam itu menceritakan tentang perlombaan membuat bom atom pertama. “Oppenheimer” berhasil memenangkan tujuh piala Oscar, termasuk di antaranya untuk penghargaan paling bergengsi yaitu film terbaik pada acara penganugerahan yang digelar tanggal 10 Maret lalu.

Yasuhiro Akiyama, 43 tahun, berprofesi sebagai seorang guru. Ketika sedang berjalan mengunjungi Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima bersama keluarganya, ia mengatakan, "Saya berharap semakin banyak orang di seluruh dunia yang telah menonton film tersebut yang ingin mengunjungi Hiroshima serta datang ke Taman Peringatan Perdamaian dan Kubah Bom Atom. Akan sangat baik bila film itu juga dapat menunjukkan kepada orang-orang di dunia tentang kekuatan dan kengerian bom atom."

Miyuki Hirano, perawat berusia 44 tahun yang tinggal di Hiroshima, berharap penonton film tersebut dapat memahami pentingnya perdamaian. "Saya kira sangatlah penting untuk memiliki dunia yang damai di mana orang-orang tidak lagi saling berperang satu sama lain. Jadi saya harap film ini akan memberi kesempatan kepada setiap orang untuk belajar tentang perdamaian. Jadi saya kira film itu sangat bagus," sebutnya.

Jepang adalah satu-satunya negara yang mengalami serangan bom atom, yang telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang pada tahun 1945 dalam Perang Dunia II.

ledakan bom atom di hiroshimaFoto yang diambil oleh Angkatan Udara AS dari kota Yoshiura di sisi lain gunung di utara Hiroshima, Jepang, menunjukkan asap yang mengepul akibat ledakan bom atom di Hiroshima, 6 Agustus 1945. (Foto: voaindonesia.com/AP/Angkatan Udara AS)

Yoshito Ihara, warga Hiroshima yang berusia 63 tahun, mengaku belum menonton film tersebut. Namun menurutnya, film itu juga memberi kesempatan bagi warga Jepang untuk belajar lebih banyak tentang peristiwa pengeboman tersebut.

"Negara-negara pemilik senjata nuklir mungkin tidak akan pernah melepaskan senjata nuklir mereka. Meski bukan merupakan gerakan akar rumput, saya kira, bom atom merupakan hal yang harus ditentang setiap orang di dunia ini," sebutnya.

Jepang awalnya tidak dimasukkan ke daftar negara di mana film “Oppenheimer” diputar tahun lalu karena cerita film yang sensitif dan merupakan satu-satunya negara yang telah mengalami serangan nuklir.

Namun film ini akhirnya akan diputar di seluruh Jepang mulai tanggal 29 Maret mendatang. (lj/uh)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Film Dokumenter The Golden Boy Kisah Penganiayaan Petinju Oscar De La Hoya di Masa Kecil
Film dokumenter terbaru HBO “The Golden Boy” yang mengisahkan perjalanan petinju terkenal Oscar De La Hoya