Makassar - Salah satu rumah warga di Jalan Beringin, Kelurahan Kassi-Kassi, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikagetkan dengan penemuan proyektil peluru nyasar, Rabu dini hari, 1 Januari 2020. Penemuan proyektil tersebut Namun, kejadian tersebut tidak dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Rappocini, Kompol Edhy Supriadi mengatakan Kejadian ini bersamaan perayaan puncak malam pergantian tahun baru yang diramaikan dengan bunyi petasan dan kembang api di langit Kota Makassar. Sehingga pemilik rumah bernama Mutmainnah kaget saat menemukan proyektil peluru tersebut.
"Jadi tadi malam itu hanya ada dua orang di dalam rumah. Penghuni rumah mengira hanya bunyi letusan petasan dan kembang api di sekitar rumah korban. Tetapi mereka kaget saat melihat ada proyektil peluru berada di lantai ruang keluarga, setelah menembus plafon," kata Edhy kepada Tagar.
Edhy menuturkan, diperkirakan proyektil peluru tersebut berasal dari senjata api jenis FN dengan ukuran kaliber 5,7 X 2,8 MM.
Jadi tadi malam itu hanya ada dua orang di dalam rumah. Penghuni rumah mengira hanya bunyi letusan petasan dan kembang api di sekitar rumah korban.
"Alhamdulillah, dalam kejadian ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa, hanya plafon rumah yang berlubang. Walaupun salah satu penghuni rumah hanya berjarak 30 cm dari lokasi jatuhnya peluru itu. Tetapi proyektil peluru tersebut sudah kita amankan," paparnya.
Kendati demikian, pemilik rumah pun tidak akan membuat laporan polisi atas kejadian tersebut.
Sebelumnya, kejadian peluru nyasar ke rumah milik, Mutmainnah bersamaan dengan meriahnya bunyi petasan dan pesta kembang api di langit Kota Makassar hingga penghuni rumah mengira hanya bunyi kembang api.
Mutmainnah menuturkan, bahwa saat kejadian dirinya berada di dalam rumah dan mengira hanya letusan dari kembang api dan petasan pada saat pesta pergantian tahun, sekitar pukul 00.08 WITA.
"Saya kaget ketika ada serpihan plafon yang jatuh ke lantai. Ketika saya lihat ke lantai ternyata ada proyektil peluru lalu saya pegang ternyata masih terasa panas," kata Mutmainnah. []