Warga Desa di Maroko Rayakan Pertengahan Ramadan

Malam ke-15 Ramadan merupakan acara yang sangat istimewa di desa-desa di Maroko. Warga menyiapkan hidangan yang lezat
Ilustrasi: Suasana pasar di Casablanca, Maroko, 14 April 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Abdeljalil Bounhar)

Jakarta – Malam ke-15 Ramadan merupakan acara yang sangat istimewa di desa-desa di Maroko. Warga menyiapkan hidangan yang lezat dan merayakan hari itu. Anggota keluarga Hassni di Maroko berkumpul untuk salat, berzikir dan makan bersama, merayakan hari ke-15 Ramadan.

Di Oulad Sidi Ali Ben Yahya Douar, sekitar 530 kilometer dari Rabat, keluarga Hassni mengadakan perayaan tradisional itu.

Mereka berzikir dan berdoa bersama, menyatakan rasa syukur kepada Allah.

Abdessalam Hassni, seorang petani, mengatakan, "Malam ke-15 Ramadan penuh berkah dan memiliki kebiasaan khusus yang berbeda dari satu daerah ke daerah lain di Maroko, dan dari satu negara ke negara lain. Kami telah merayakannya untuk waktu yang lama. Kami akan mengunjungi keluarga dan tetangga untuk bersilaturahmi. Jika tidak ada virus corona, acaranya akan jauh lebih besar.”

Maha ThoumiIlustrasi: Maha Thoumi mempersiapkan kotak makanan untuk iftar di bulan Ramadan di Casablanca, Maroko, 14 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Pada masa lalu, orang-orang mengunjungi anggota keluarga dan tetangga untuk merayakan hari istimewa ini bersama-sama, tetapi virus corona membatasi pertemuan tahun ini.

Warga desa Maroko bangga menyelenggarakan perayaan tradisional ini.

Seorang petani anggota keluarga Hassni lainnya, Abdelkrim, mengemukakan, "Sebagai orang desa, kami berbeda dengan orang dari kota-kota besar yang telah melupakan tradisi. Kami selalu memelihara tradisi, kami telah merayakan malam ke-15 Ramadan seperti leluhur kami dan kami berusaha menurunkan tradisi ini ke anak-anak kami.”

letak marokoLetak geografis Maroko di Benua Afrika (Foto: worldatlas.com)

Hanya orang-orang di desa-desa kecil yang tetap setia pada tradisi semacam itu. Kaum perempuan mulai mempersiapkan makanan yang akan disajikan kepada para tamu sedari pagi.

Di keluarga Hassni, ibu dan anak perempuannya telah mempersiapkan ayam panggang dan kuskus yang disajikan dengan daging, wortel dan bawang.

Rachid Hassni, pemilik pertanian di Oulad Sidi Ali Ben Yahya Douar, mengatakan, hidangan daging yang disajikan berbeda-beda.

"Hewan yang disembelih berbeda-beda pada setiap orang. Tergantung pada daya beli mereka, orang mungkin menyembelih domba, kambing atau ayam. Ini dilakukan pada acara malam Ramadan ke-15 dan kami menyebutnya nafaqa, artinya menyumbang untuk mendapatkan pahala”.

Keluarga ini juga membuat beberapa jenis salad dan kue dadar (pancake) khas Maroko.

seorang pria marokoIlustrasi - Seorang pria membawa kue di distrik Habous, Casablanca, Maroko, 23 Mei 2020. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Hidangan ini disajikan beragam dari daerah ke daerah, tetapi apa yang membuatnya lain dari yang lain adalah semuanya dimasak hanya dengan menggunakan metode tradisional yang sederhana.

Setelah menikmati hidangan lezat yang disajikan untuk iftar, para anggota keluarga Hassni berdoa bersama.

Abdelkader Hassni mengemukakan, “Rahasia di balik perayaan 15 Ramadan adalah fakta bahwa hanya ada 15 hari yang tersisa, sehingga kita perlu berdoa lebih banyak untuk memohonkan ampunan dan seterusnya. Ini jelas dan semua orang tahu itu.”

Malam tersebut menjadi pengingat untuk memohonkan ampunan dalam dua pekan yang tersisa pada bulan suci Ramadan (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Iran Sebut Perjanjian Maroko dan Israel Pengkhianatan Islam
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kecam normalisasi hubungan Maroko dengan Israel disebut perjanjian itu pengkhianatan Islam
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.