TAGAR.id, Jakarta - Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid Saadi meminta Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) untuk terus menjalankan perannya sebagai pelayan umat, sekaligus juga sebagai mitra pemerintah dalam menjaga serta mendorong moderasi beragama di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Wamenag saat menutup Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) yang berlokasi di gedung Tzu Chi School, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Minggu, 25 September 2022.
Wamenag mengungkapkan bahwa lembaga agama berperan penting dalam menjaga negara dari upaya-upaya yang mencederai kesepakatan-kesepakatan nasional seluruh bangsa ini.
Nilai-nilai agama dijaga dipadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal. Inilah sesungguhnya jati diri Indonesia, negeri yang sangat agamis dengan karakter yang santun.
"Banyak peran yang dapat dilakukan oleh lembaga agama diantaranya adalah menjadikan agama sebagai sumber inspirasi, dimana agama sebagai landasan berpikir dan kaidah penuntun di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan, bernegara," kata Zainut Tauhid.
Ia juga menilai, bahwa komitmen untuk tetap menjadikan prinsip jalan tengah sebagai cara berfikir, bersikap, dan bertindak harus tetap menjadi pedoman umat Buddha Indonesia.
"Hal ini sudah tentu juga menjadi bagian dari nilai-nilai luhur agama Buddha yang berprinsip jalan tengah. sama seperti apa yang dipraktikkan oleh petapa Sidharta Gautama dalam mencapai penerangan agung menjadi Sang Buddha," ungkapnya.
Dalam rangka berbangsa dan bernegara, moderasi beragama harus menjadi bagian penting dalam merawat Indonesia, sebagaimana pendiri bangsa ini dengan nyata dapat menyatukan semua kelompok agama, etnis dan budaya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Nilai-nilai agama dijaga dipadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal. Inilah sesungguhnya jati diri Indonesia, negeri yang sangat agamis dengan karakter yang santun, toleran dan mpu berdialog dengan keragaman," ungkapnya.
Selain sebagai penguat moderasi beragama, Wamenag juga berharap seluruh lembaga keagamaan, termasuk Permabudhi, dapat terus melakukan perbaikan dan pengembangan secara berkelanjutan dalam melayani umat.
Sehingga mampu berkontribusi besar dalam hal pembangunan bangsa, baik dari segi sumber daya manusia, maupun pembangunan peradaban.
"Yang paling penting tentu kontribusi umat Buddha Indonesia dalam pada persatuan dan kesatuan, dalam wujud toleransi dan persaudaraan, dengan mengesampingkan unsur primordialitas dan etnisitas, serta dapat menjadikan perbedaan dan keberagaman sebagai perajut harmonisasi di tengah kehidupan masyarakat yang pluralistik ini," tutupnya. []