Mataram - Kampung Gajah Wonderland kembali menjadi sorotan warganet usai salah seorang pemilik akun Instagram @kidding.aja meneruskan rekaman kondisi terkini destinasi wisata yang berlokasi di Cihideung, Bandung, Jawa Barat itu dari pengguna aplikasi TikTok @cantikane_.
"Ada yang pernah ke sini? Kampung Gajah kenapa jadi begini. Itu wahananya masih ada ga sih guys? dulu pengen ke sana," tulis pengguna Instagram @kidding, Rabu, 10 Juni 2020.
Dari unggahan tersebut banyak warganet yang merespon miris melihat keadaan taman hiburan yang dibuka sejak 2010 silam itu. Pasalnya, beberapa bangunan dan fasilitas di dalamnya terlihat rusak dan terbengkalai sehingga terkesan seperti bangunan angker.
"Dulu aku ke sana masih bagus banget kak rapi bersih bagus dah pokonya tapi ko sekarang kayak gini," komentar akun @checel_syy.
"Dulu pernah pas masih kecil, dan gak seseram ini, terus tempatnya juga bagus," kata akun @intnraini.
Rekaman kondisi Kampung Gajah Wonderland, Bandung. (Foto: Instagram/ @kidding.aja)Salah seorang pengulas lokasi wisata Inggra P menuturkan banyak fasilitas bermain di taman rekreasi Kampung Gajah Wonderland yang sudah berkarat dan rusak.
"Sebenernya buat liburan keluarga tempat ini oke. Dengan mengusung konsep wonderland banyak wahana untuk mainan anak, tetapi sayangnya kesan tak terawat langsung muncul saat lihat mainan-mainannya ada yang berkarat dan cat yang pudar," ujar Inggra P melalui situs ulasan wisata pada 2017.
Lokasi wisata yang terletak di Jalan Sersan Bajuri, Bandung ini dahulu menjadi salah satu destinasi wisata favorit warga yang tinggal di Kota Kembang itu.
Dengan total 30 wahana permainan, objek wisata ini memang dahulu menjadi lokasi bermain motor ATV, berkuda, dan flying fox. Bahkan, Kampung Gajah Wonderland juga menyediakan lokasi bersepeda, segway, trampolin, kolam renang, go kart, rumah teletubbies, dan berbagai fasilitas outbound lainnya.
Meski sempat populer di awal pembukaannya, Kampung Gajah Wonderland dikabarkan pailit dan tutup sejak Desember 2017. Kemudian, pada Agustus 2018, aset tempat wisata seluas 36 hektar itu direncanakan untuk dilelang. []
