Viral, Anggota DPRD Bone Sulsel Nyaris Adu Jotos Dalam Ruang Sidang

Viral, Anggota DPRD Bone Sulsel nyaris adu jotos dalam ruang sidang. Ada yang sampai lompat ke atas meja dengan mulut berhamburan kata kasar.
Viral, Anggota DPRD Bone Sulsel Nyaris Adu Jotos Dalam Ruang Sidang. (Foto: Screenshot Video)

Bone, Sulsel, (Tagar 1/6/2018) - Perbuatan tidak terpuji anggota DPRD Kabupaten Bone Sulawesi Selatan ini menjadi viral di media sosial setelah akun bernama Budiman menggugahnya ke laman Facebook, Rabu (30/5).

Kekisruhan ini terkait pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun 2017, berlangsung di ruang paripurna DPRD Kabupaten Bone.

Dalam kekisruhan tersebut, tiga anggota DPRD Bone, Saipullah Latif, Andi Atoro, dan Andi Ryiad Padjalangi nyaris adu jotos, beruntung anggota DPRD lain berhasil melerai mereka.

Kronologis kekisruhan berawal saat Paripurna Khusus untuk meminta pendapat dari rekomendasi hasil pembahasan LKPJ Bupati yang diagendakan pukul 10.00 Wita ternyata sampai pukul 11.00 Wita belum juga bisa digelar karena jumlah anggota DPRD yang hadir tidak mencapai kuorum.

Anehnya ketidakkuorumnya anggota DPRD ini bukan disebabkan oleh jumlah mereka yang hadir tidak cukup, tapi justru jumlah yang bertanda tangan pada absensi rapat yang tidak kuorum. Ada beberapa anggota DPRD menolak bertanda tangan pada lembaran absen.

Melihat kebuntuan tersebut, seorang anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Andi Atoro mencoba mempertanyakan alasan anggota DPRD sehingga tidak bertanda tangan di absen.

"Saya mau tanya, kenapa ada yang tidak bertanda tangan, padahal hadir di sini," Andi Atoro mengarahkan pertanyaannya pada Saipullah Latif dari Fraksi PNBK.

Spontan Saipullah Latif meminta agar perdebatan tidak dilakukan, karena dia menganggap bukan dalam forum. Saat itu rapat Paripurna khusus belum dimulai.

"Kalau mau berdebat, jangan di sini, tapi di forum," tegasnya.

Adu mulut pun tidak bisa terelakkan sampai keduanya tersulut emosi dan nyaris adu jotos. Untungnya beberapa anggota DPRD lain melerai, sehingga kontak fisik sempat terhindarkan.

Perseteruan tidak sampai di situ. Saipullah Latif yang sudah tersulut emosi lalu mengamuk dan melempar beberapa papan nama yang ada di depannya, membanting kursi dan naik ke atas meja, bahkan menyemburkan kata-kata kasar ditujukan kepada semua anggota DPRD.

Mendengar hardikan Saipullah, Andi Ryiad Padjalangi anggota DPRD dari Fraksi Golkar merasa tersinggung dan langsung menyerang Saipullah. Untungnya lagi-lagi kontak fisik dapat terhindarkan karena beberapa anggota DPRD lain masih terus melerai.

Beberapa saat kemudian setelah suasana kembali tenang, Rapat Paripurna Khusus akhirnya dimulai. Dengan menghadirkan anggota DPRD dari Golkar, Andi Darwis, rapat Paripurna menjadi kuorum.

Untuk diketahui sejak awal Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati digelar pada 30 April lalu sudah diwarnai perseteruan dari para anggota DPRD. Sebagian Fraksi di DPRD menilai Paripurna tersebut ilegal karena LKPJ disampaikan sudah tidak lagi sesuai batas limit waktu yang ditetapkan dalam PP Nomor 3 Tahun 2007 yang mengatur tentang LKPJ.

Akibatnya terdapat 4 fraksi yang menyatakan diri keluar dari proses LKPJ, yakni Fraksi PNBK, Gerindra, Nasdem dan Demokrat.

Kondisi ini membuat situasi di internal DPRD terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu yang setuju proses LKPJ dilanjutkan sampai menghasilkan rekomendasi yang dimotori oleh Fraksi Golkar, PAN dan PKP. Sementara 4 fraksi yang sudah walk out sebelumnya berada pada kubu yang tidak setuju proses LKPJ dilanjutkan. (rio)

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.