Video Penganiayaan Pelajar di Gowa Viral

Video penganiayaan pelajar SMA di Gowa kini viral di media sosial Facebook. Polisi sedang memburu pelakunya.
Penganiayaan terhadap pelajar SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel. (Foto: Screenshot video viral)

Gowa - Dunia pendidikan di Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali tercoreng. Video penganiayaan terhadap seorang pelajar wanita viral di sosial media (sosmed) Facebook.

Video berdurasi satu menit ini memperagakan aksi seorang wanita yang mengenakan baju hitam dan berjilbab merah menganiaya seorang pelajar yang berseragam putih abu-abu (SMA). Mereka diduga masih berstatus pelajar dari sekolah yang berbeda di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Viralnya video penganiayaan terhadap pelajar itu membuat aparat kepolisian dari Polres Gowa langsung bertindak. Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya, dengan menghadirkan langsung oknum pelajar yang merekam aksi itu.

Baca lainnya: Polisi Humbahas Dalami Penyebar Hoaks di Facebook

"Kami sudah mendalami kasus ini dan sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk orang tua korban. Pelaku penganiayaan belum bisa kita pastikan dari sekolah mana. Tapi pastinya, mereka beda sekolah dan kini pelaku masih dalam pengejaran petugas," ucap Kasubag Humas Polres Gowa, AKP M Tambunan, Sabtu 29 Juni 2019.

Lanjut Tambunan, aksi penganiayaan ini diduga hanya persoalan sepele. Yakni pelaku dan korban sempat berkomunikasi di grup sosial media WhatsApp. Pelaku yang telah dikantongi identitasnya itu diduga tersinggung dengan perkataan korban sehingga menaruh dendam dan berakhir dengan penganiayaan di salah lokasi di Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Akibat dari penganiayaan itu, korban yang berinisial HS mengalami pusing dan muntah karena luka yang cukup serius di bagian kepala yang diduga akibat terkena benda tumpul. 

Korban kini masih menjalani perawatan intensif di salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Takalar, Sulsel.

Penganiayaan ini dipicu dari chatingan grup sosmed WhatsApp. Dan pelaku saat ini diduga tengah bersembunyi di salah satu rumah kerabatnya.

Peristiwa penganiayaan ini dikabarkan terjadi pada Rabu 26 Juni 2019 lalu. Aksi penganiayaan itu direkam oleh salah satu pelajar berinisial NI yang kebetulan berada di lokasi kejadian. 

Baca lainnya: Facebook Fasilitasi Penggiat Teknologi Agar Berkembang

Pasca penganiayaan itu, NI diduga menyebarkan video tersebut melalui akun Facebook bernama Nurul Indriani hingga viral. Kini, video itu telah dibagikan dan dikomentar ribuan orang.

Dalam video amatir yang beredar tersebut, terlihat pelaku (berbaju hitam dan berjilbab merah) terus menganiaya korban (berbaju putih abu-abu) dengan memukulnya menggunakan kepala tangan. Sesakali pelaku juga menjambak rambut korban hingga jilbab putih korban terlepas.

 (saya hampiri kamu disini karena memang ingin berkelahi, saya memang ini ingin pukul kau)," kata pelaku kepada korban menggunakan bahasa Makassar, sembari sesekali melayangkan pukulannya ke badan korban."Kuba’jinu ji nia anak Sund**a, kah nakke mae anrinni siba’ji mentongji (saya hampiri kamu disini karena memang ingin berkelahi, saya memang ini ingin pukul kau)," kata pelaku kepada korban menggunakan bahasa Makassar, sembari sesekali melayangkan pukulannya ke badan korban.

Baca lainnya: Kenalan di Facebook, Pelayan Rumah Makan Diperkosa

Korban dalam video itu terlihat hanya pasrah dan berusaha untuk menjelaskan yang sebenarnya. Ia juga beberapakali terus menghindar dari serangan pelaku dan tak berniat untuk melakukan perlawanan. Mirisnya, beberapa rekan pelajar lain yang diduga rekan pelaku maupun korban hanya melihat aksi penganiayaan ini.

"Nakana tau toaku tena na aja-ajaraka siba’ji ( orang tuaku bilang, tidak pernah saya diajar untuk berkelahi)," ucap korban kepada pelaku dengan Bahasa Makassar.

Melihat pelaku (berjilbab merah) semakin beringas menganiaya korban, beberapa pelajar yang berada di lokasi akhirnya langsung melerai keduanya. "Pute, pute, sudahmo. Jangko tawwa," kata orang yang tampak dalam video tersebut. []

Baca lainnya: WhatsApp Facebook Instagram Sudah Normal Bisa Diakses

Berita terkait
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.