Via Vallen Aset Negara, Jangan Sampai Lepas ke Tangan Asing

Via Vallen aset negara, jangan sampai lepas ke tangan asing. Pro kontra netizen pada pengakuan Via telah alami pelecehan seksual.
Via Vallen Aset Negara, Jangan Sampai Lepas ke Tangan Asing | Via Vallen dan Marko Simic satu panggung di acara sebuah stasiun televisi. (Foto: Instagram/Marko Simic)

Jakarta, (Tagar 6/6/2018) - "Via Vallen adalah aset negara, jangan sampai lepas ke tangan asing," tulis seorang netizen, mengomentari foto Via Vallen sepanggung dengan Marco Simic yang diunggah Marco Simic di akun Instagramnya pada 20 Maret 2018. 

Marko Simic asal Kroasia, striker Persija Jakarta diisukan telah melakukan pelecehan seksual verbal pada Via Vallen. 

Via Vallen membuat pengakuan di akun Instagram pribadinya bahwa seorang pesepak bola nasional memintanya untuk bernyanyi di kamarnya dengan memakai baju seksi. Via tidak menyebut nama pesepak bola tersebut, namun sebagian penggemarnya mengarahkan dugaan pada Marko Simic. 

Sebelumnya akun Instagram Marko Simic menjadi sasaran kemarahan netizen penggemar Via Vallen, hingga Marko menutup kolom komentar di akun Instagramnya. Rupanya penutupan kolom komentar itu ia tidak lakukan pada semua unggahan foto. 

Satu di antara unggahan foto yang kolom komentarnya masih bisa diakses umum adalah sebuah foto yang menunjukkan bahwa Marko Simic dan Via Vallen pernah satu panggung dalam sebuah acara teve. Bukan hanya mereka berdua, juga tampak pemain bola lain yaitu Kim Kurniawan di acara itu.    

Berita terkait: Via Vallen Sebut Pesepak Bola Lecehkan Dirinya, Marko Simic Diserang Netizen

Pro kontra netizen menyikapi pengakuan Via Vallen bahwa ia telah mengalami pelecehan seksual verbal. Ada yang memujinya bahwa itu sikap yang tepat, layak dicontoh kaum perempuan. Bahwa jangan diam saja ketika mendapat pelecehan seksual. 

Ada juga yang meremehkan sikap Via dengan menudingnya cari sensasi, berlebihan, hal kecil saja dibesar-besarkan.

Via Vallen - Marko SimicMarko Simic mengunggah foto dirinya satu panggung dengan Via Vallen di akun Instagram-nya

Mengenai anggapan Via Vallen berlebihan dengan mengungkapkan bahwa ia telah mengalami pelecehan seksual verbal, pandangan Mariana Amiruddin Kepala Subkomisi Bidang Partisipasi Publik Komnas Perempuan ini layak disimak. 

Mariana mengatakan bahwa kesadaran masyarakat akan adanya bentuk pelecehan seksual belum sampai taraf pemahaman.

"Masyarakat masih baru sampai taraf mengenal kekerasan seksual di lapisan luarnya saja, masih permukaan. Namun kalau ditanya tentang dampak, penyebab, bentuk, masyarakat masih belum dapat mengenal itu," katanya.

Ia mencontohkan tindakan siul dari seseorang tak dikenal kepada perempuan yang lewat di muka publik. Baik secara sudut pandang perempuan maupun hukum di beberapa negara, tindakan tersebut tergolong pelecehan seksual. Namun di Indonesia, hal tersebut seperti lumrah.

"Ini seperti membenarkan kebiasaan dan tidak ada yang bilang tindakan pelecehan itu salah. Seperti para perempuan dididik bahwa disiul itu adalah wajar karena mereka perempuan," katanya.

Ia mendorong publik untuk lebih terbuka dan tak diam ketika terjadi tindakan pelecehan seksual. Meski masih jauh dari kata berani, setidaknya dengan mulai mengenal, maka publik dan terutama korban pelecehan dapat membawa kasusnya guna meraih keadilan bagi hak asasi masing-masing. (af)

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.