Berlin - Jerman bisa mulai melakukan vaksinasi corona pada kuartal pertama tahun 2021. Ini dikatakan oleh Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn. Dia menekankan bahwa vaksin hanya akan diberikan kepada mereka yang menginginkan dan tidak ada paksaan atau sukarela.
Hingga saat ini belum ada vaksin corona yang sudah mendapat izin distribusi di Jerman. Semua vaksin masih ada dalam fase pengembangan. Menkes Jens Spahn memperkirakan, masih perlu beberapa bulan lagi sampai vaksin Covid-19 bisa mulai dipasarkan.
"Hari ini, 12 Oktober, saya perkirakan bahwa kita bisa mulai (vaksinasi) pada kuartal pertama tahun depan," kata Jens Spahn kepada wartawan, 12 Oktober 2020. Spahn juga menekankan bahwa vaksinasi akan bersifat sukarela dan hanya akan diberikan kepada orang yang memang menginginkannya.
Otoritas Jerman berencana memulai vaksinasi dengan kelompok berisiko tinggi, seperti orang yang sebelumnya memiliki riwayat masalah medis kronis, orang lanjut usia, pekerja kesehatan, dan pegawai panti jompo.
1. Berlomba Kembangkan Vaksin Corona yang Aman
Walaupun Rusia sudah mendaftarkan resmi vaksin virus corona di negaranya bulan Agustus lalu, vaksin Rusia disambut dengan skeptisisme dari para ilmuwan di seluruh dunia.
AS, Cina, dan beberapa negara lain juga sedang ngebut mengembangkan vaksin versi mereka sendiri. Bulan September 2020, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menegaskan tidak akan mendukung vaksin apa pun, sebelum terbukti aman dan efektif.
Jerman juga menginvestasikan ratusan juta Euro ke beberapa perusahaan penelitian medis di negaranya, dalam upaya untuk mempercepat pengembangan vaksin.
2. Leverkusen dan Düsseldorf Jadi Kawasan Risiko
Lembaga pengendalian pandemi Jerman, Robert-Koch-Institut (RKI), menambahkan dua kota di negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW), yaitu Leverkusen dan Düsseldorf ke dalam daftar kawasan risiko corona.
NRW dengan populasi 18 juta jiwa adalah negara bagian dengan jumlah penduduk terbanyak di Jerman. Kawasan risiko menurut definisi RKI adalah jika angka infeksi harian dalam tujuh hari terakhir melampaui angka 50 per 100.000 penduduk (dw.com/id). []
