Jakarta – Ustaz Yusuf Mansur, kembali menggaungkan mansurmologynya yang ia klaim anti stress dan anti pusing. Tetapi kali ini, ia tidak merekomedasikan saham BUMN melainkan saham perusahaan swasta, yaitu PT MNC Kapital Indonesia Tbk dengan kode saham BCAP.
Saya sepekanan ini mau ngawal BCAP. Saya liat, banyak potensi. Bismillaah. MNC Group. Juga MNCN nya. Kapan lagi juga ngajak kawan-kawan jadi owner swasta yang udah puluhan tahun juga.
“Ikut amal saleh dan kebaikan ini itu. Lalu amal saleh dan kebaikan ini itu tersebut, dibawa ke Allah. Jadi wasilah doa. keren banget. Contoh yang ini: BCAP dari MNC Kapital. MNC Group. Tidak bicara fundamental perusahaan aja. Tetapi lebih ke fundamental diri sendiri,” ungkapnya lewat akun Instagram @yusufmansurnew pada Selasa, 19 Januari 2020.
Ustaz Yusuf Mansur juga menjelaskan, bahwa MNC Group telah secara tidak langsung menyebarkan kebaikan. Hal ini terutama lewat siarannya mengenai perjalanan dakwah sejak tahun 2005.
“Nawaitu, ikutan perusahaan yang banyak kebaikannya. MNC Group, saya udah posting, soal Syeikh Ali, tadi barusan. Sekarang, cerita saya. Perjalanan dakwah dari 2005 di MNC Group. Sampai Sekarang. Alhamdulillaah. Auto pahala,” ungkapnya.
Dia juga menyebutkan, bahwa yang didapatnya sekarang ini adalah pahala dari Allah. Jadi bisa dibilang, dia hidup karena pahala dari Allah SWT.
“Ada pertanyaan, memang bisa hidup dengan mengandalkan pahala? Lah saya? Hehehe. Izin Allah, mengandalkan gini-gini. Biar hidup senang, kaya raya, banyak jalan-jalan, banyak usaha, hehehe. Kebaikan apa aja, saya bawa ke Allah, izin Allah. alhamdulillaah. Samakan saja,” tuturnya.
- Baca juga : Putri Ustaz Yusuf Mansur Produksi Air Mineral dalam Kemasan
- Baca juga : Ustaz Yusuf Mansur Bocorkan Saham Terbaik Tahun 2021
Sementara mengenai saham MNC Kapital Indonesia, Ustaz Yusuf Mansur mengaku, dirinya telah mengawasi pergerakan saham emiten berkode sajam BCAP ini selama sepekan.
"Saya sepekanan ini mau ngawal BCAP. Saya liat, banyak potensi. Bismillaah. MNC Group. Juga MNCN nya. Kapan lagi juga ngajak kawan-kawan jadi owner swasta yang udah puluhan tahun juga. Selain BUMN. Saham-saham BUMN, pegangin aja. Jadi ownerlah... Invest. Nabung. Bukan sekedar main dan dagang,” imbuhnya.[]