Jakarta, (Tagar 17/3/2019) - Ustaz Rizal Maulana di depan para santri dan emak-emak, menekankan pentingnya memilih presiden yang merangkul kaum ulama, dalam hal ini adalah KH Ma'ruf Amin.
Hal itu ia utarakan Minggu (17/3) malam, di Rumah Aspirasi Rakyat #01 di Jalan Proklamasi No 46, Jakarta Pusat. Di tempat ini digelar nobar debat ketiga cawapres yang mempertemukan Ma'ruf Amin-Sandiaga Uno.
Ia menilai, bahwa capres petahana Joko Widodo atau Jokowi adalah figur pemimpin terbaik saat ini yang ada di Indonesia.
Untuk itu, ia sangat berharap Jokowi dipercayai melanjutkan pemerintah selama dua periode pemerintahan, terutama untuk menanggulangi ideologi khilafah yang tidak cocok dengan Indonesia.
"Tidak boleh ada ideologi lain di sini (Indonesia). Kita menyepakati sudah ada Pancasila sebagai pedoman utama. Saya berharap religius nasionalis tetap harus tegak berdiri. HTI dan Khilafah tidak boleh ada di sini," tandasnya.
Selain itu, Ustaz Rizal juga menyampaikan bahwa Jokowi selama ini kerap dituding dengan fitnah-fitnah yang tak berdasar dan menyudutkannya.
Baca Juga: Sandiaga Pastikan OKE OCE ke Tingkat Nasional, UN akan Dihapus
"Seperti difitnah PKI, difitnah asing aseng. Padahal kan PKI itu era Orde Baru, Pak Jokowi saat itu masih kecil. Masa ada PKI balita? Lihat, Pak Jokowi itu contoh pemimpin sabar, dia bisa saja membalas, tapi dia tidak mau. Itulah contoh pemimpin yang baik," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengingatkan pentingnya untuk mencoblos Jokowi-Ma'ruf di Pemilu 2019. Sebab, program-program yang sudah berjalan dan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahannya, ia nilai bermanfaat bagi rakyat.
"Bapak ibu mau memang kalau Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang sudah bermanfaat, jadi gak berguna lagi? Itu siapa yang kasih gagasan? Itu Pak Jokowi. Maka itu kita musti yakin beliau lanjut memimpin bersama Abah Kyai Ma'ruf Amin," harapnya.
Ustaz Rizal adalah satu dari 1000 orang yang dibiayai Ahok untuk melakukan umrah ke tanah suci Mekkah, Arab Saudi, saat masih menjadi Gubernur DKI.
Dalam pantauan Tagar News, nobar yang dihadiri ratusan masyarakat berlangsung menyejukkan. Sebelum menyanyikan hymne kebangsaan Indonesia Raya, para simpatisan, diajak bershalawat bersama. []
