Usai Kecelakaan Beruntun di Lempuyangan Yogyakarta

Polresta dan Dishub Kota Yogyakarta memasang water barrier di jembatan layang Lempuyangan. Di tempat ini sebelumnya terjadi kecelakaan beruntun.
Satlantas Polresta Kota Yogyakarta bersama Dishub Kota Yogyakarta memasang water barier di Fly over Lempuyangan (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Dua kecelakaan berturut-turut terjadi di jembatan layang Lempunyanan, Kota Yogyakarta pada Senin, 1 Juli 2020 lalu. Untuk menghindari hal serupa, Satuan lalu lintas Polresta bersama Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memasang sejumlah water barrier di lokasi tersebut, Jumat, 3 Juli 2020.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Kota Yogyakarta, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Imam Bukhori mengatakan, belakangan ini jembatan tersebut dinilai rawan kecelakaan. Pemasangan water barrier dilakukan agar pengendara tak berputar arah setelah menuruni fly over dari arah selatan menuju utara. “Ada potensi kecelakaan ketika pengendara nekat berputar arah di ujung utara jembatan," kata Imam saat dikonfirmasi wartawan.

Pihaknya telah memasang water barrier sepanjang lima meter. Dengan pemasangan pembatas jalan portabel ini diharapkan pengendara dapat memperhatikan rambu sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. "Kepada pengendara tolong patuhi aturan Lalin (Lalu lintas). Jika salah seorang pengendara sudah nekat berputar arah, maka kecelakaan bisa terjadi seperti kemarin,” ucapnya.

Ada potensi kecelakaan ketika pengendara nekat berputar arah di ujung utara jembatan.

Dia mengakui di jembatan Lempuyangan juga tidak adanya rambu larangan berbalik arah. “Memang tidak ada rambu larangan berputar arah. Tapi kan pengendara harusnya tahu kalau itu bahaya kalau memaksakan belok. Ya nanti dievaluasi dulu dengan adanya water barrier. Kalau memang perlu penambahan rambu nanti koordinasi dengan instansi terkait,” ujarnya.

Imam menambahkan water barrier bersifat tentatif, di mana sewaktu-waktu pembatas bisa dipindahkan sesuai kebutuhan. “Kami tidak bisa memastikan seberapa lama pembatas itu dipasang," katanya.

Budi Susilo, 35 tahun, warga sekitar mengatakan hampir setiap hari banyak pengendara dari arah selatan fly over yang berputar arah ke timur. “Memang banyak pengendara yang putar arah. Namun, sejauh ini baru terjadi kecelakaan pada Rabu , 1 Juli, dua kali berturut-turut,” ucap Budi.

Sebelumnya diberitakan, dua kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Dr. Sutomo Jembatan Lempuyangan Kota Yogyakarta Rabu, 1 Juli 2020 sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelumnya kecelakaan maut di lokasi yang sama telah menewaskan pengendara sepeda motor saat bertabrakan dengan mobil Isuzu Panther sekitar pukul 10.00 WIB. []

Baca Juga:

Berita terkait
Jawaban Dishub Yogya soal Kecelakaan di Lempuyangan
Seringnya terjadi kecelakaan maut dan menimpa korban sejumlah rambu lalu lintas telah dipasang di fly over Lempuyangan, Yogyakarta.
Terjadi Lagi Kecelakaan di Lempuyangan Yogyakarta
Dalam sehari terjadi kecelakaan lalu lintas di jembatan layang Lempuyangan Yogyakarta, Rabu, 1 Juli 2020.
Kronologi Kecelakaan Maut di Lempuyangan Yogyakarta
Warga mendengar benturan keras saat kecelakaan di jembatan Lempuyangan Yogyakarta. Korban meninggal warga Gunungkidul.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.