Ursula von der Leyen Paparkan Rencana Masukkan Ukraina dan Moldova ke Uni Eropa

Von der Leyen mengatakan bahwa blok itu harus memandang empat tahun ke depan dan membayangkan seperti apa seharusnya blok itu nanti
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, berjabat tangan dengan PM Spanyol, Pedro Sánchez, usai konferensi pers bersama di Madrid, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Madrid, Spanyol - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada hari Senin, 3 Juli 2023, mengatakan kepemimpinan Spanyol di Dewan itu terjadi pada “momen menentukan” bagi masa depan persatuan dan keamanan Eropa.

Berbicara di Madrid, Von der Leyen mengatakan bahwa blok itu harus memandang empat tahun ke depan dan membayangkan seperti apa seharusnya blok itu nanti.

“Bisakah kita bayangkan seperti apa Uni Eropa tanpa Ukraina, tanpa Moldova, tanpa negara-negara Balkan Barat? Apakah Eropa bagian itu berada di bawah pengaruh Rusia atau China? Tidak mungkin,” kata Von der Leyen.

“Arah perjalanan ini sudah jelas,” kata Von der Leyen sebelum menambahkan bahwa UE harus memastikan negara-negara itu bergabung dengan bloknya.

Dukungan yang tak putus bagi Ukraina dalam menghadapi Rusia menjadi salah satu agenda utama pertemuan tersebut, sekaligus menjadi prioritas kepresidenan Spanyol di dewan itu.

“Kita harus meningkatkan dukungan kita bagi Ukraina. Sudah hampir 500 hari sejak invasi Rusia yang brutal dilakukan,” kata von der Leyen, memuji perlawanan bangsa Ukraina yang mengesankan.

Von der Leyen berbicara di samping Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez setelah pertemuan para komisioner UE dan pemerintah Spanyol untuk mengulas rencana Spanyol selama enam bulan kepresidenannya di Dewan UE, yang dimulai Sabtu, 1 Juli 2023, lalu. (rd/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Menlu Ukraina Dmytro Kuleba Desak Dukungan Uni Eropa untuk Percepat Kekalahan Rusia
Kuleba mencuit bahwa ia “mendesak Uni Eropa agar mempercepat kekalahan Rusia dengan meningkatkan dukungan untuk Ukraina”