Upaya Terakhir Joe Biden dan Donald Trump Raih Suara Pilpres

Hari terakhir kampanye Pilpres AS dimanfaatkan oleh dua capres kampanye yakinkan pemilih untuk menetapkan pilihan dan desak pendukung berikan suara
Kampanye Capres AS: Petahana Presiden AS Donald Trump di Pennsylvania (kiri), Mantan Wapres AS Joe Biden di Michigan. (Foto: kombinasi – voaindonesia.com/AP/Reutes)

Jakarta - Bulan-bulan kampanye pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) mendekati hari terakhir pada Senin, 2 November 2020, yang dilakukan oleh kandidat presiden AS adalah meyakinkan para pemilih yang belum menetapkan pilihan, dan mendesak para pendukung mereka agar memberikan suara.

Presiden Donald Trump dan mantan Wakil Presiden, Joe Biden, menggelar acara di beberapa negara bagian yang termasuk paling penting dalam menentukan hasil pemilu.

Negara bagian yang sama-sama termasuk persinggahan mereka adalah Pennsylvania, negara bagian di mana Biden unggul dalam beberapa jajak pendapat belakangan ini, tetapi dimenangkan Trump pada tahun 2016. Pemenang di Pennsylvania mendapat 20 dari 270 suara elektoral yang diperlukan seorang kandidat untuk meraih empat tahun masa jabatan di Gedung Putih.

Trump mengadakan rapat umum di Bandara Internasional Wilkes-Barre Scranton, sementara Biden akan berpidato di hadapan pendukungnya dalam acara drive-in, hadirin tetap berada dalam mobil mereka, di Pittsburgh.

 

presiden asPresiden AS Donald Trump saat melakukan kampanye di Butler, Pennsylvania, AS, 31 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Shannon Stapleton)

Persinggahan lain Biden pada hari Senin, 2 November 2020, adalah di Ohio, negara bagian dengan 18 suara elektoral, di mana jajak pendapat menunjukkan posisi para kandidat hampir imbang di sana.

Trump juga akan bepergian ke North Carolina, di mana persaingan berlangsung ketat, dan dua negara bagian lainnya, Michigan dan Wisconsin, di mana Biden unggul dalam jajak pendapat belakangan ini di negara bagian yang merupakan bagian penting dalam kemenangan Trump tahun 2016.

Hasil pemilihan tidak akan diumumkan resmi hingga beberapa pekan kemudian. Tenggat penghitungan berbeda-beda di negara bagian, dengan sedikit di antaranya yang melaporkan tenggat dalam sepekan, tetapi banyak yang tidak mewajibkan hasil akhir dilaporkan hingga akhir November atau awal Desember.

Hampir dalam kebanyakan pemilu, pemenang sudah jelas diketahui sebelum hasil resmi diumumkan, dengan berbagai organisasi media membuat proyeksi berdasarkan tabulasi dari setiap daerah pemilihan. Tahun ini jumlah pemilih yang memberikan suara dini mencapai rekor, sedikitnya 94 juta orang pada Minggu malam. Dan dengan banyaknya suara yang diberikan melalui pos karena khawatir akan virus corona, penghitungan di sejumlah negara bagian dapat berlangsung lebih lambat daripada biasanya.

biden kampanyeCapres AS dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden dalam kampanye "Souls to the Polls" di Gereja Baptis Sharon, Philadelphia, Minggu, 1 November 2020. (Foto: voaindonesia.com - AP/Andrew Harnik)

Trump telah mengkritik putusan pengadilan yang mendukung ketentuan di sejumlah negara bagian, yang mengizinkan kertas suara dihitung apabila memiliki cap pos pada hari pemilihan dan tiba dalam rentang waktu tertentu setelahnya. Ia menekankan kembali keberatannya dalam berbagai kampanyenya hari Minggu dengan mengatakan, tanpa bukti, “Saya pikir banyak kecurangan dan penyalahgunaan yang dapat terjadi.”

Ia mengisyaratkan tim suksesnya sedang menyiapkan gugatan hukum untuk penghitungan kertas suara yang diberikan dini di Pennsylvania, yang menjadi subjek putusan Mahkamah Agung pekan lalu.

“Kita akan maju pada malam hari, begitu pemilihan selesai. Kita akan maju bersama dengan para pengacara kita,” kata Trump kepada para wartawan sebelum rapat umum di North Carolina.

Ia juga menyatakan ketidakpuasan atas fakta bahwa hasilnya tidak diketahui segera. Ia mengatakan kepada wartawan sebelum rapat umum di North Carolina, “Saya kira tidak adil kita harus menunggu untuk waktu yang lama setelah pemilu.”

Trump membantah laporan Axios, dengan mengatakan tidak benar ia telah memberitahu orang-orang kepercayaannya bahwa ia akan menyatakan kemenangan pada malam hari pemilihan, meskipun hasilnya belum jelas.

Sementara itu kandidat dari partai Demokrat Joe Biden mengomentari laporan itu di sela-sela perhentian kampanyenya hari Minggu, 1 November 2020, di Philadelphia. “Presiden tidak akan mencuri pemilu ini,” kata Biden.

Di Philadelphia, Biden juga mengulangi kritiknya mengenai respons pemerintahan Trump terhadap pandemi virus corona, yang telah menewaskan sekitar 231 ribu orang dan menjangkiti lebih dari 9,2 juta orang di AS, yang terbanyak di dunia. Data ini menurut catatan Johns Hopkins University.

“Sejatinya adalah, untuk mengalahkan virus, kita harus lebih dulu mengalahkan Donald Trump,” lanjut Biden. “Dialah virusnya.” (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Biden Unggul Jajak Pendapat Donald Trump Genjot Kampanye
Jelang pencoblosan Pilpres Donald Trump dan Joe Biden kampanye dengan memusatkan perhatian di beberapa negara bagian yang diperebutkan
Kenapa Ada Warga Asia Berharap Donald Trump Kalahkan Biden
Sejumlah warga di Asia berharap Donald Trump mengalahkan Joe Biden pada Pilpres Amerika Serikat tanggal 3 November 2020
Ibu Negara Amerika Serikat: Melania Trump atau Jill Biden
Pilpres Amerika Serikat 3 November 2020 akan menentukan siapa ibu negara AS berikut, apakah Melania Trump atau Jill Biden
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.