Upah Pekerja di Atas 1 Tahun di Jakarta akan Naik

Kenaikan UMP akan terus digodok sehingga para pengusaha tidak memukul rata pekerja dengan masa bakti yang berbeda.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan, sejauh ini pihaknya sedang menggodok kenaikan upah minimum provinsi (UMP) bagi pekerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan atau 1 tahun agar ada kesejahteraan upah bagi mereka, sehingga tidak bertahan di UMP yang ada.

“Itu juga akan kita bahas dengan tripartit dengan tim tujuh serikat. Kira-kira berapa batas bawah, sehingga para pengusaha bisa berdiskusi untuk itu (pekerja di atas 12 bulan),” kata Andri ketika ditemui di kantornya, Selasa, 23 November 2021 malam

Andri memastikan, kenaikan akan terus digodok sehingga para pengusaha tidak memukul rata pekerja dengan masa bakti yang berbeda. Meski hal itu akan disampaikannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, pihaknya mengaku masih mendapat kendala dari beberapa usaha yang memang terdampak pandemi.

“Struktur skala upah itulah yang nanti jadi acuan dalam penetapan upah, khususnya pekerja yang telah mengabdi 12 bulan ke atas,” ujarnya

Mweskipun hal itu belum ada penetapannya, Andri menyampaikan rencana bagi pekerja di atas 12 bulan itu sudah diamanahkan dan akan dikejar peraturan gubernur nya pada 2022 mendatang.

“Sehingga bisa dilaksnakan 2022 bersamaan dengan UMP yang kita tetapkan,” lanjutnya.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Winarso, mengaku, dengan adanya kenaikan UMP DKI sekitar Rp 38 ribu, sangat merugikan para buruh. Menurutnya, hal itu karena langkah sepihak yang diambil Pemprov DKI Jakarta.



Struktur skala upah itulah yang nanti jadi acuan dalam penetapan upah, khususnya pekerja yang telah mengabdi 12 bulan ke atas.



“Mereka (Pemprov DKI) tidak memperhatikan aspek kebutuhan hidup layak sesuai kebutuhan real dari buruh,” katanya.

Winarso menjelaskan, sikap buruh dan KSPI sejauh ini tetap menginginkan pemerintah bisa berada di tengah-tengah para buruh dan pengusaha. Utamanya, dengan mengedepankan perundingan secara bipartit. “Maksudnya supaya juga mendengar aspirasi dari buruh,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, menyebut jika kenaikan UMP 2022 mendatang merupakan keputusan terbaik mengingat hasil rumusan terbaik dari pemerintah pusat dan daerah yang harus diikuti.

“Tapi Pemda DKI mengkompensasikan dengan bantuan non tunai berupa KJP, dan lainnya,” ujarnya.

Aziz mengklaim, kompensasi itu bisa membuat para pekerja menghemat pengeluaran untuk konsumsi. Terlebih lagi, selain dari adanya layanan transportasi gratis dengan memanfaatkan kartu tersebut, selain dari rencana manfaat lainnya bagi buruh. []


Baca Juga

Berita terkait
Penetapan UMP Semua Provinsi Paling Lambat 21 November 2021
Menaker Ida Fauziyah meminta para gubernur untuk menetapkan upah minimum provinsi (UMP) paling lambat tanggal 21 November 2021
Inilah Alasan Mengapa UMR Tiap Daerah Itu Berbeda
UMR adalah suatu standar minimun yang digunakan oleh pengusaha dan pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan, dan buruh.
UMR Kabupaten Bogor 2022 akan Dibahas Akhir November
Disnaker Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih menunggu proses pembahasan Upah Minimum yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.