Bandung - Akibat belum mampu memenuhi kebutuhan sapi potong untuk kurban Hari Raya Idul Adha 2019, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) masih harus mendatangkan sapi dari luar Jabar.
"Untuk Idul Adha tahun ini, sebagian kebutuhan sapi untuk kurban masih memasok dari luar Jabar," tutur Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, di Bandung, Kamis 25 Juli 2019.
Dai kemudian pasang target tahun 2020, Jabar tidak akan memasok sapi di luar wilayahnya. Hal ini seiring dengan upaya Pemprov Jabar untuk memenuhi kebutuhan sapi sendiri melalui inseminasi buatan untuk jenis sapi Pasundan.
"Yang nantinya akan lebih meningkatkan jumlah kelahiran sapi Pasundan," kata Uu.
Dengan program swasembada sapi, melalui upaya khusus sapi indukan wajib bunting atau biasa disebut Upsus Siwab, dan inseminasi buatan hingga pertengahan 2019, dirinya sangat yakin Jabar mampu memenuhi kebutuhan sapi sendiri.
Baca juga:
- Sapi Pesanan Jokowi di Maros Beratnya Hampir 1 Ton
- Waspadai Antraks, 1500 Sapi di Tegal Disuntik Obat
"Untuk akseptor metode inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik, hingga Juni 2019 sudah terealisasi 50.011 akseptor. Padahal targetnya hanya 49.400 atau mencapai 100,2 persen. Baru enam bulan sudah mencapai 100,2 persen, apalagi setahun. Pasti akan banyak sapi di Jabar," jelas Uu.
Selain itu, dengan dipenuhi target inseminasi buatan, target positif kebuntingan sapi selama enam bulan ini cukup baik mencapai 118 persen atau 44.131 ekor, yang sebelumnya ditargetkan hanya 37,382 ekor.
Namun demikian, untuk kelahiran sapi, meskipun belum melebihi target selama setahun sebanyak 29.904 ekor, tetapi hingga Juli 2019 angka kelahiran masih cukup baik di angka 27.461 ekor.
"Jadi tinggal sedikit lagi, karena kita masih punya enam bulan lagi. Mudah-mudahan sapinya lahir, besar dan kembali berkembang biak semuanya. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan sapi di Jabar," terang dia. []