Universitas Top di Filipina Selenggarakan Kuliah tentang Taylor Swift

Profesor yang memimpin mata kuliah itu mengatakan mereka menganalisis hal tersebut melalui perspektif pascakolonial
Seorang mahasiswa membaca postingan Facebook di kelas "Studi Selebriti: Taylor Swift dalam Fokus" di Universitas Filipina Diliman dengan gambar AI Taylor Swift yang digambarkan sebagai mahasiswa pascasarjana, di Kota Quezon, Manila, Filipina, 22 Februari. 2024. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Eloisa Lopez)

TAGAR.id - Taylor Swift masuk universitas top di Filipina, sebagai topik kajian terkait ketenaran ikon pop tersebut dan pengaruhnya terhadap masyarakat.

Profesor yang memimpin mata kuliah itu mengatakan mereka menganalisis hal tersebut melalui perspektif pascakolonial, sementara para mahasiswanya mengatakan mereka berharap kajian pengaruh global Swift dapat membantu mereka membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

"Saya ingin menggali lebih dalam masalah-masalah sosial yang kita hadapi berkaitan dengan Taylor Swift,” kata seorang mahasiswi University of the Philippines yang mengikuti mata kuliah mengenai Swift.

Kalau Anda mendengarkan Swift, mungkin Anda tidak akan sempat mendengar komentar akademik tentang ikon pop global asal AS itu. Tapi hal semacam itu justru muncul di ruang kuliah universitas terkemuka di Filipina yang memiliki mata kuliah mengenai Swift. Ini memang mata kuliah yang disebut sebagai ‘kajian selebriti’ terhadap peraih 14 penghargaan Grammy itu serta pengaruhnya terhadap masyarakat.

Sewaktu Swift tur di Asia, ratusan mahasiswa mendaftar untuk kelas tersebut, mengisi slot mata kuliah elektif yang terbatas itu hanya dalam hitungan menit dan mendorong pengelola universitas untuk membuka kelas ekstra.

Yang memimpin mata kuliah ini adalah Cherish Brillon, yang mengajar komunikasi, teori media, budaya pop dan ekonomi politik.

Mengenai kelasnya itu, Brillon mengemukakan, "Kami akan meninjaunya dari berbagai cara pandang seperti persinggungan antara jenis kelamin, gender, dan kelas.”

Cherish Aileen BrillonCherish Aileen Brillon saat mengajar pada kelas "Studi Selebriti: Taylor Swift dalam Fokus" di Universitas Filipina Diliman di Kota Quezon, Manila, Filipina, 22 Februari 2024. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Eloisa Lopez)

Brillon sendiri mengaku sebagai Swiftie, julukan bagi penggemar fanatik Swift. Ia mengatakan banyak universitas top di AS yang menawarkan kelas mengenai penulisan lagu dan sastra Swift dalam diskografinya.

Tetapi di mata kuliah yang dipimpinnya, Brillon menganalisis bagaimana media menggambarkan Swift sebagai selebriti dan dampak statusnya tersebut, dengan perspektif lokal pascakolonial.

Ia menjelaskan,"Bagaimana seorang ikon transnasional seperti dia, bagaimana kita memanfaatkannya untuk membahas isu-isu kita sendiri, keprihatinan kita sendiri? Bagaimana kita menggunakan citranya, ikonografinya atau hal-hal yang terkait dengannya untuk mengekspresikan sesuatu mengenai masyarakat dan juga politik Filipina.”

Sebagian mahasiswanya berharap untuk mempelajari bagaimana pengaruh bintang berusia 34 tahun ini dapat membantu mereka membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik lagi.

berita tentang kelas Studi SelebritiSeorang mahasiswa membaca berita tentang kelas "Studi Selebriti: Taylor Swift dalam Fokus" di Universitas Filipina Diliman di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 22 Februari 2024. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Eloisa Lopez)

Seorang mahasiswanya mengatakan,“Harapan saya mencakup belajar mengenai bagaimana seseorang yang kita anggap sangat penting dapat benar-benar membantu dalam membentuk dan membuat perubahan besar terhadap berbagai masalah masyarakat yang kita hadapi sekarang ini.”

Mahasiswa lainnya menambahkan,“Ia mampu memberdayakan saya dan saya ingin menggunakan kekuatan pemandu itu untuk melihat dunia dalam perspektif yang lebih besar dan dalam cara pandang yang berbeda.”

Swift adalah bintang yang paling banyak diputar lagunya di Filipina, juga di tingkat global pada tahun 2023, menurut platform streaming musik Spotify.

Ia dijadwalkan tampil enam kali dalam pertunjukan “Eras Tour” di Singapura yang telah terjual habis tiketnya. Itu adalah satu-satunya pertunjukan Swift di Asia Tenggara pada awal Maret.

Nilai kekayaan bersihnya mencapai 1 miliar dolar AS lebih pada Oktober 2023, membuatnya menjadi salah seorang selebriti perempuan terkaya di seluruh dunia. (uh/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Swiftconomic Sumber Cuan Singapura dari Konser Taylor Swift
Istilah Swiftconomic disematkan bagi keuntungan ekonomi suatu negara yang menjadi tuan rumah konser Taylor Swift