Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan bahwa program Jakpreneur berhasil lampaui pertumbuhan target 200.000 entrepreneur baru di tahun 2022.
“Alhamdulillah target itu tidak tercapai, tapi terlampaui karena yang muncul adalah 281.000 anggota. Lalu, 176.000 yang sudah dilatih dan 155.000 yang didampingi di dalam program Jakprenuer,” ujar Anies dalam sambutan acara Jakpreneur Fest 2021 di kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021.
Jakpreneur merupakan kerja kolaborasi antara pemerintah sebagai fasilitator dan mitra bisnis sebagai kolaboratornya. Sebagai platform pengembangan kewirausahaan terpadu yang mempertemukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan komunitas dunia usaha akademisi dan warga lainnya untuk saling berkembang, Jakpreneur juga menghadirkan perusahaan e-commerce Shopee sebagai mitra pasar dari para entrepreneur mikro kecil di Jakarta.
Jangan sampai kita itu berorentasi melaksanakan rencana tapi berorientasilah untuk membesarkan mikro dan kecil karena ketika kita bertemu dengan mikro dan kecil tiap-tiap usaha itu beda-beda kebutuhannya.
“Bila ini nanti bergulir, maka harapannya setiap usaha di Jakarta akan punya channel yang lebih efisien untuk mencapai ujung konstumernya karena salah satu tantangannya adalah mempertemukan antara kegiatan produksi dengan pasar yang nanti akan menyerap hasilnya,” kata Anies.
- Baca Juga: Anies Baswedan Ajak Warga Jakarta Antisipasi Potensi Hujan
- Baca Juga: Munas Ulama PPP, Anies Baswedan: Pentingnya Persatuan
Selain sebagai pilar utama pemulihan ekonomi Jakarta, Anies menyebut UMKM di Jakarta ini juga memiliki porsi yang sangat besar bagi pusat perekonomian nasional karena telah berkontribusi sekitar 18 persen dari Produk Domestik Bruto (GDP) nasional. Dalam kontribusi 18 persen tersebut, ia mengungkapkan dari 1,1 juta pelaku usaha, 98,8 persen pemasukan dipegang oleh Usaha Mikro Kecil (UMK).
“Memang skalanya mikro dan kecil. Kalau berbicara tentang skala ekonominya memang relatif kecil dibandingkan perusahaan raksasa yang jumlahnya sedikit, tetapi jika berbicara tentang household ekonomi, perekonomian rumah tangga di Jakarta ini memiliki porsi kontribusi yang sangat besar,” ujarnya.
- Baca Juga: Pakar Politik: Anies Baswedan Perlu Mengangkat Figure Jawa
- Baca Juga: Anies Baswedan Targetkan Rumput Hybrid JIS selesai Oktober
Berharap dapat tumbuh lebih jauh, Anies menekankan prinsip bahwa pengembangan usaha mikro dan kecil ini tidak boleh didasarkan pada keinginan pemerintah saja, namun harus didasarkan pada kebutuhan usahanya.
“Jangan sampai kita itu berorentasi melaksanakan rencana, tapi berorientasilah untuk membesarkan mikro dan kecil karena ketika kita bertemu dengan mikro dan kecil, tiap-tiap usaha itu beda-beda kebutuhannya. Jadi, harapan saya ada lebih banyak yang mau terlibat sehingga pemerintah bisa menawarkan kemitraan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM,” katanya.
(Eka Cahyani)