Jepara - Sebuah SMP swasta di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjadi klaster baru penularan Covid-19. Klaster ini muncul usai sekolah tersebut menggelar uji coba pembelajaran tatap muka beberapa waktu lalu.
Diketahui, Pemkab Jepara akan memulai uji coba pembelajaran tatap muka di 73 SMP selama 12 hari, mulai Senin ini, 30 November 2020 hingga. Sementara SMP swasta yang muncul klaster baru sudah mendahului dari skedul yang direncanakan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Jepara.
Kepala Disdikpora Agus Tri Harjono, mengaku kaget dengan kemunculan klaster baru tersebut. Pihaknya tidak akan melanjutkan pembelajaran tatap muka jika kondisi penularan Covid-19 di Jepara semakin tidak karuan.
”Kalau satu dua hari ini kami lihat belum layak, ya kami hentikan (uji coba pembelajaran tatap muka). Ya, kembali ke daring,” kata Agus, Senin, 30 November 2020.
Karena jumlahnya lebih dari lima orang, penyebaran itu bisa disebut sebagai klaster.
Terpisah, juru bicara Satgas Covid 19 Kabupaten Jepara Muh Ali membenarkan adanya kemunculan klaster SMP. Klaster tersebut muncul usai salah satu sekolah swasta di Kecamatan Jepara yang menggelar uji coba pembelajaran tatap muka.
"Pemerintah menjadwalkan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka mulai hari ini. Namun, pada kenyataannya SMP swasta tersebut telah menjalankannya pada minggu lalu," terang dia.
Klaster SMP swasta ini, lanjut Ali, bermula ketika salah satu siswa di sekolah tersebut menunjukkan gejala mirip Covid-19. Pelajar ini selanjutnya menjalani swab test dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga:
- Kadinkes Jateng Beber Penyebab Data Satgas Covid Keliru
- Viral Larangan Hamil, Begini Kata Kadinkes Semarang
- Masih Banyak PNS di Kabupaten Magelang Tak Patuh Prokes
Dengan adanya temuan tersebut, Satgas Covid-19 Kabupaten Jepara langsung melakukan tracing dengan menggelar swab kepada pelajar dan pengajar yang melakukan kontak erat, sejumlah 156 orang. Dari hasil uji laboratorium, ada lebih dari sepuluh orang yang positif terpapar virus corona.
”Karena jumlahnya lebih dari lima orang, penyebaran itu bisa disebut sebagai klaster,” ujar Ali.
Penelusuran lebih luas juga akan dilakukan terhadap kontak erat dari mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut. ”Kami akan melakukan tracking kepada orang-orang yang sempat berhubungan dengan mereka yang terkonfirmasi positif,” pungkasnya. []