Surabaya, (Tagar 27/3/2018) - Terbongkarnya komplotan pengedar uang palsu dengan 11 tersangka diduga merupakan bagian dari jaringan besar.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan bahwa kualitas uang palsu (upal) rupiah yang diamankan ini cukup baik, namun pihaknya tidak bisa menilai lebih dengan alasan pihak Bank Indonesia yang memahami hal tersebut.
Ia juga mengatakan kualitas uang palsu pecahan dollar Singapura cukup bagus. Karena itu ia mengimbau masyarakat supaya lebih berhati-hati dalam bertransaksi uang, teliti uang yang diterima, sesuakan dengan panduan yang disampaikan Pemerintah dan Bank Indonesia.
"Dipedomani dan dicek kebenaran uang yang kita terima atau kita transasksikan, baik itu rupiah maupun uang asing," pesannya.
Rudi menjelaskan, peredaran uang dollar Singapura masuk Indonesia adalah peran Sartiyatun. Ia yang menyuplai uang palsu bentuk dollar Singapura kepada tersangka lain.
Lebih lanjut katanya, Sartiyatun bukan produsen langsung, melainkan mendapatkan upal itu dari seseorang, bukan mengambil dari produsennya.
"Kami akan mengembangkan kasus ini untuk membongkar produsen uang palsu," kata Rudi.
Ia menambahkan, penangkapan terhadap Sartiyatun itu bermula ketika anggota Unit Reskrim Polsek Karangpilang menyamar sebagai pembeli uang palsu.
Dari penyamaran itu kemudian polisi menangkap Hares dan menyita upal sebanyak 316 lembar bentuk rupiah dengan nominal Rp 100 ribuan serta 2 lembar upal dollar Singapura dengan nominal 10.000.
Kemudian polisi menangkap Sunaryo di Ngawi yang mengaku mendapat upal dollar Singapura dari Sartiyatun yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah.
Sartiyatun menjual upal dollar Singapura senilai 5 juta dengan Rp 10 Juta. Selain itu, Satriyatun juga memberikan uang palsu bentuk rupiah sebanyak Rp 31 juta.
Uang Asli
Uang asli saat dilihat akan memantulkan warna cerah, tidak luntur, tidak patah-patah. Bagian kiri bawah ada optical variabel x. Dicetak dengan tinta pigmen khusus yang bisa berubah warna kalau dipandang dari sudut pandang berbeda. Benang pengaman juga bisa berubah-ubah warna menyesuaikan sudut pandang mata.
Uang asli saat diraba akan terasa kertas lebih tebal dan tidak mudah lecek, lambang negara ada tekstur kasar, tekstur kasar (permukaan timbul) pada uang asli terbentuk dari kertasnya.
Uang asli saat diterawang akan terlihat tanda air yang menggambarkan sosok pahlawan. Gambar tersebut satu dan tidak berlawanan. Gambar terlihat timbul berdasarkan kertasnya. Gambar permukaan depan dan belakang saling mengisi (rectoverso).
Uang Palsu
Uang palsu ketika dilihat akan tampak warna pucat, luntur, patah-patah, tidak secerah yang asli. Tinta pembuatnya tidak menghasilkan perubahan kalau dilihat dari sudut pandang yang lain. Begitu juga benang pengamannya, warna tetap meski dilihat dari berbagai sudut.
Uang palsu ketika diraba akan terasa kertas tipis dan mudah lecek seperti koran. Lambang negara tidak ada tekstur. Tekstur kasar terbuat dari tinta sablon, bukan berdasarkan kertasnya.
Uang palsu ketika diterawang akan terlihat tanda air gambar pahlawan berlawanan. Tanda air tersebut permukaannya tidak ada tekstur timbul. Gambar permukaan depan dan belakang tidak saling mengisi bahkan cenderung berantakan. (lut/sa)