TAGAR.id, Jakarta - Perusahaan media sosial, Twitter, menyepakati tanggal yang diajukan oleh Elon Musk untuk sidang atas kasus pembatalan kesepakatan pembelian Twitter bernilai 44 miliar dolar AS.
Musk mengajukan tanggal persidangan pada 17 Oktober 2022 mendatang. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa pihaknya ingin persidangan dapat selesai dalam lima hari, demikian pernyataan Twitter dalam dokumen persidangan pada Rabu, 27 Juli 2022.
Musk mengatakan dia perlu waktu untuk menyelesaikan penyelidikan menyeluruh tentang apa yang dia katakan sebagai pernyataan Twitter yang salah tentang akun palsu, yang menurutnya melanggar ketentuan kesepakatan mereka.
Ilustrasi: Perusahaan media sosial Twitter berusaha memaksa Elon Musk menghormati kesepakatan pembelian Twitter yang bernilai 44 miliar dolar AS. (Foto: voaindonesia.com/AFP)Awalnya ia mengusulkan persidangan pada Februari, tetapi pada Selasa, 26 Juli 2022, ia mengusulkan persidangan maju pada 17 Oktober, setelah hakim memutuskan bahwa sidang harus dimulai dalam tiga bulan.
Twitter menyebut masalah mengenai akun palsu itu sebagai usaha Musk untuk mengalihkan perhatian dan mendesak agar persidangan, yang bertujuan untuk mendorong Musk agar tetap memenuhi kesepakatan yang telah dibuat, dapat berjalan sesegera mungkin. Platform media sosial itu beralasan bahwa penundaan persidangan akan berdampak buruk pada bisnis mereka.
Dalam dokumen pengadilan tercatat bahwa Musk tidak menawarkan jaminan bahwa persidangan akan selesai dalam lima hari, seperti yang diminta oleh hakim, Kathaleen McCormick dari Pengadilan Delaware.
"Twitter mencari kepastian seperti itu, karena yakin bahwa tujuan Musk adalah tetap hendak menunda persidangan, dan dengan demikian (ia dapat) menghindari keputusan pengadilan atas kelalaiannya dalam memenuhi kewajiban kontraknya," ujar Twitter dalam dokumen tersebut.
Saham Twitter ditutup naik 1,3 persen pada 39,85 dolar AS (Rp 591.758,55) pada Rabu, 27 Juli 2022. Musk pada awalnya setuju untuk membeli perusahaan itu dengan harga 54,20 dolar AS (Rp 804.851,03) per lembar saham. (ps/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []
