Tuty Tursilawati, Video Call Seminggu Sebelum Eksekusi Mati

Tuty Tursilawati seminggu sebelum dieksekusi mati di Arab Saudi, ia sempat video call dengan ibunda.
Tuty Tursilawati (kanan) saat dikunjungi ibundanya, Iti (kiri). (Foto: Migrant Care)

Jakarta, (Tagar 2/11/2018) - Tuty Tursilawati TKI asal Majalengka, Jawa Barat, dieksekusi mati di Arab Saudi, tanpa notifikasi ke pemerintah Indonesia, Senin (29/10).

Eksekusi hukuman mati terhadap Tuti dilakukan tanpa pemberitahuan dahulu kepada pemerintah Indonesia maupun keluarga. 

Tuty merupakan WNI kelima dieksekusi hukuman mati di Arab Saudi.

Tuti divonis hukuman mati karena dituduh membunuh pria tua yang ada di rumah majikannya  dengan mendorong kursi roda yang digunakan. 

"Ya cuma katanya didorong kursinya, terus jatuh, dibawa ke rumah sakit, tiga hari baru meninggal. Apa itu namanya pembunuhan?" kata Iti, ibu kandung Tuti mengutip BBC.

Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nisma Abdullah mengatakan, pembunuhan tersebut tidak disengaja.

"Tuty membela diri dari upaya pemerkosaan majikannya, dan selama bekerja di rumah majikannya Tuty kerap mendapat pelecehan seksual hingga pemerkosaan. Tuty juga dituduh mencuri padahal dia mau lari dan nggak punya uang, karena dia gak digaji selama bekerja", ujarnya.

Eksekusi mati bagi Tuty membuat keluarganya terpukul, mengingat seminggu sebelumnya Tuty dan keluarga sempat video call, ceritanya baik-baik saja, sehingga tidak ada firasat negatif yang dirasakan keluarga.

Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah bercerita, April 2018 lalu merupakan kali ketiga Iti mengunjungi anaknya, Tuty, setelah pada 2010 dan 2012. Pada kunjungan sebelumnya, pertemuan dibatasi hanya 10 menit. Dalam kunjungan terakhir, Iti bisa bertemu langsung, berpelukan, dan bercengkerama dengan anaknya selama 1,5 jam tanpa pembatas kaca.

Eksekusi hukuman mati tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia sangat mengecewakan keluarga, juga pemerintah Indonesia.

Iti mengungkapkan harapannya, peristiwa dialami Tuty tidak terulang lagi. Ia mengatakan setelah luka hatinya terobati nanti, ia ingin pergi berziarah ke makam Tuty. 

Tuty lulusan akademi farmasi, berusia 33 tahun saat dieksekusi mati pemerintah Saudi. Ia meninggalkan seorang anak perempuan bernama Ara Herlina berusia 12 tahun. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.