Tujuh Tempat Liburan Antimainstream di Pinggiran Bogor

Bogor tetap menjadi objek wisata yang paling ramai yang akan disambangi warga Jakarta pada masa pergantian tahun.
Curug Pangeran. (Foto: Istimewa)

Bogor, (Tagar 30/12/2018) - Tahun baru 2019 sudah di depan mata, sudahkah merencanakan agenda berwisata dengan keluarga tercinta untuk mengisi Harpitnas yang amat disayangkan bila dilewatkan hanya berdiam diri di rumah.

Bogor tetap menjadi objek wisata yang paling ramai yang akan disambangi warga Jakarta pada masa pergantian tahun. Sejak 29 Desember 2018, Korlantas telah mengalihkan akses menuju Puncak, Bogor, agar ditempuh melalui jalur Sukabumi dan Jonggol, Cianjur, guna mengantisipasi kepadatan yang menumpuk di exit tol Puncak menuju Cisarua.

Untuk itu, bila tak ingin bermacet ria semata bersama puluhan ribu pelancong lainnya, maka bisa coba destinasi alternatif ke Gunung Bunder yang masuk di dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang menawarkan ragam wisata alam dan air terjun. Berikut rekomendasi wisata terbaik di kawasan Gunung Bunder yang Tagar News berhasil rangkum:

1. Kawah Ratu

Kawah ini merupakan dampak dari letusan gunung api atau volcano yang terjadi di sekitar area tersebut beberapa abad silam. Dengan peristiwa tersebut akhirnya terbentuklah sebuah kawah yang menyajikan panorama serta pemandangan alam nan eksotis dengan sungai belerang yang turun dari bibir kawah.

Kawah ini pula yang memberikan daya tarik tersendiri kepada para wisatawan untuk datang menyambanginya. Bila kawah Tangkuban Perahu langsung dapat dinikmati instan selepas parkir kendaraan, maka Kawah Ratu di Gunung Salak dapat menjadi sarana tracking yang pas biasa menjadi tempat latihan untuk mendaki bagi para pendaki pemula.

Para pengunjung bisa memasuki area Crater dan juga berjalan melintasi kepungan asap. Di sini ada pula kolam kecil dimana air di dalamnya bergolak disebabkan kandungan belerang yg tinggi. Selain itu ada banyak pepohonan mati namun masih bisa tegak berdiri.

2. Hutan Pinus

Hutan pinus pasti dilewati setiap pengendara yang masuk melalui pintu gerbang utama Gunung Bunder. Pesona pinus di sini bahkan sering digunakan untuk spot foto pre wedding, karena mantapnya lanskap di sana.

Bila memasuki musim hujan tentunya akan lebih indah, dengan klorofil daun lebih hijau nan menyegarkan pikiran, sekaligus baik untuk detoksifikasi paru-paru yang kotor akibat paparan polutan asap di perkotaan.

3. Curug Pangeran

Gunung Salak memang tak terlalu ramah untuk kegiatan pendakian hingga puncak. Baiknya, di sana terdapat banyak aliran sungai membentuk kolam air terjun yang sangat menyegarkan untuk berendam. Salah satunya ialah Curug Pangeran.

Curug Pangeran lokasinya cukup dekat dengan pintu masuk gerbang Gunung Bunder. Dengan membayar Rp. 10.000 saja, Anda sudah bisa menikmati kesegaran dinginnya air pegunungan berwarna biru tosca yang mengalir dari Gunung Salak Endah, Bogor.

Selain sebagai tempat berendam, area dekat parkiran Curug Pangeran kerap dipakai untuk areal kemping penikmat keheningan di jantung hutan Bogor.

4. Curug Goa Lumut

Hanya berjarak 500 meter dari Curug Pangeran. Sesuai namanya, Curug Goa Lumut merupakan kubangan kolam yang airnya berwarna hijau, dengan tebing-tebing lumut yang menghiasi sekelilingnya.

Dibutuhkan tracking 15 menit menuruni anak tangga hingga tiba di spot yang menyejukkan ini. Cukup mengeluarkan kocek Rp. 10.000, Anda akan terpuaskan berendam di kolam yang dikenal tak pernah kering sepanjang tahun itu.

5. Curug Ngumpet

Curug Ngumpet merupakan wisata air terjun yang masih belum diketahui oleh banyak orang, karena kawasannya yang memang tersembunyi dan terletak di kawasan hutan lindung.

Meski begitu, Curug Ngumpet yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini memiliki berbagai fasilitas yang cukup memadai seperti mushalla, parkiran kendaraan dan bumi perkemahan. 

Bagi yang suka udara segar di hutan rindang dapat menjelajahi Curug Ngumpet dengan hiking ringan maupun hiking berat.

Curug Ngumpet adalah air terjun yang bersembunyi. Dikatakan Curug Ngumpet, karena air terjunnya tersembunyi dibalik tebing-tebing dengan ketinggian 4-5 meter.

6. Curug Cigamea

Cigamea memiliki arti dalam Bahasa Indonesia adalah 'bergemuruh'. Pengunjung akan mendengar gemuruh suara air yang datang dari Curug Cigamea meskipun dari arah yang jauh dari lokasi.

Ketika telah tiba di area Curug Cigamea, Kita akan disambut dua air terjun. Air terjun di Curug Cigamea ini kembar atau berjumlah dua. Air terjun pertama letaknya agak naik dan yang kedua agak kebawah posisinya.

Selain itu, disini banyak monyet. Pengunjung harus waspada dengan barang bawaan, karena bisa saja dicuri oleh gerombolan monyet-monyet yang memang mendiami area Curug Cigamea sebagai tempat hidupnya.

7. Curug Seribu

Curug ini berada di paling ujung dalam kawasan wisata Gunung Bunder. Dibutuhkan jalan kaki selama 1 jam untuk mencapai air terjun yang sekilas mirip dengan air terjun Tawangmangu di Karanganyar, Jawa Tengah itu.

Curug Seribu menawarkan eksotisme air yang jatuh dari tebing setinggi 30 meter. Namun perlu diingat, kawasan ini baiknya hanya dijadikan tempat foto-foto saja. 

Mengingat banyaknya korban jiwa akibat nekat berenang di Curug Seribu, disana terdapat imbauan dilarang berenang, khusus pada kawasan tersebut. Sebaiknya jangan dilanggar oleh pengunjung. []

Berita terkait
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi