Tujuh Motif Batik Solo Paling Memukau Dunia

Batik Solo adalah salah satu ikon batik Indonesia yang sangat berpengaruh, kharismanya memukau dunia.
Batik Solo Motif Kawung. (Foto: Istimewa)

Solo, (Tagar 19/4/2018) - Batik Solo adalah salah satu ikon batik Indonesia yang sangat berpengaruh, kharismanya memukau dunia.

Masyarakat Solo membuat batik secara turun-temurun, melahirkan ratusan hingga ribuan motif.

Perbedaan motif dirunut ke belakang, terjadi karena motif-motif ini bukan semata gambar, tapi mengandung makna yang didapat dari leluhur yang pada awalnya menganut animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha.

Di Solo ada dua tujuan wisata batik yang populer, yaitu Kampung Kauman dan Laweyan. Wisatawan yang datang ke Solo, rasanya tak lengkap bila tak mampir ke dua tempat itu dan memborong batik untuk oleh-oleh.

Pada zaman keraton, membatik merupakan mata pencaharian bagi para perempuan Jawa. Bahkan kegiatan membatik di lingkungan keraton Surakarta dianggap sebagai suatu pekerjaan yang eksklusif. 

Batik tulis Solo memiliki ciri khas, pewarna yang digunakan untuk membatik menggunakan bahan alam, yaitu soga. 

Beragam motif yang diaplikasikan dalam batik diharapkan membawa kebaikan bagi pemakainya.

Berikut tujuh motif batik Solo paling memukau di dunia.

1.Batik Solo Motif Sidomukti

Batik Solo Motif Sidomukti(Batik Solo Motif Sidomukti)

Sidomukti berasal dari kata 'sido' yang artinya jadi, dan 'mukti' yang artinya makmur, sejahtera, berkecukupan, mulia. Batik motif ini sering dipakai sepasang pengantin Jawa khususnya Solo di pelaminan, dimaksudkan supaya dalam mengarungi hidup baru akan dilimpati keberkahan, rezeki, bahagia selamanya. Motif ini menggambarkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, penuh kesejahteraan, selalu ingat Tuhan, hidup dalam kemuliaan.

2.Batik Solo Motif Truntum

Batik Solo Motif Truntum(Batik Solo Motif Truntum)

'Truntum' sering dimaknai penuntun. Pada mulanya perempuan Jawa khususnya perempuan Solo yang sudah menjadi orangtua biasanya memakai kain batik motif truntum ini, maksudnya ia diharapkan menjadi penuntun atau panutan bagi anak-anaknya. Lebih khusus lagi dalam prosesi pernikahan Jawa khusunya Solo, orangtua pengantin biasanya memakai motif ini.

Motif truntum ini diciptakan Kanjeng Ratu Kencana, yakni Permaisuri dari Sunan Paku Buwana III. Mempunyai makna cinta yang dapat tumbuh kembali.

3.Batik Solo Motif Sawat

Batik Solo Motif Sawat(Batik Solo Motif Sawat)

Batik dengan motif sawat ini berasal dari sawat atau sayap. Zaman dulu motif ini dianggap sakral, hanya digunakan raja dan keluarganya. Motif ini sering dimaknai dengan burung garuda sebagai kendaraan untuk Dewa Wisnu dengan lambang raja atau kekuasaan. 

Hingga saat ini, motif dari batik sawat ini masih sering digunakan pasangan pengantin untuk prosesi pernikahan. Dari folosofinya diyakini dapat melindungi kehidupan si pemakainya.

4.Batik Solo Motif Parang

Batik Solo Motif Parang Barong(Batik Solo Motif Parang Barong)

Batik Parang adalah salah satu motif batik paling tua di Indonesia. Kata Parang sendiri berasal dari 'pereng' yaitu lereng. Perengan digambarkan sebuah garis menurun dari yang tertinggi kepada yang terendah dengan diagonal. 

Susunan motif S saling menjalin, tidak terputus, melambangkan kesinambungan. Bentuk dasar dari huruf S sendiri diambil dari ombak samudera yang menggambarkan semangat tak pernah padam. 

Motif ini telah ada dari zaman Keraton Mataram Kartasura, lambang semangat, kokoh laksana batu karang, walau selalu diterjang ombak, tetap berdiri tegak. Motif ini juga bermakan kesinambungan, tidak pernah putus memperbaiki diri dan memperjuangkan kesejahteraan dalam kehidupan.

5.Batik Solo Motif Kawung

Batik Solo Motif Kawung(Batik Solo Motif Kawung)

Batik Solo motif kawung membentuk bulatan-bulatang mirip buah kawung sejenis buah kolang-kaling atau buah kelapa. Juga dimaknai bunga teratai yang memiliki 4 lembar daun bunga merekah. Bunga teratari bagi orang Jawa, sering diartikan kesucian atau umur panjang. 

Di masa lalu, batik dengan motif kawung hanya dapat dipergunakan kalangan kerajaan saja. Memakai batik bermotif kawung bisa mencerminkan kepribadian seorang pemimpin yang mampu menjaga hati,  mampu mengendalikan hawa nafsu sendiri.

6.Batik Solo Motif Satrio Manah

Batik Solo Motif Satrio Manah(Batik Solo Motif Satrio Manah)

Motif satrio manah ini biasa dipakai oleh wali pengantin pria pada saat prosesi lamaran atau meminang calon pengantin perempuan. Makna dari motif batik ini supaya lamaran diterima oleh pihak calon pengantin perempuan beserta keluarganya.

7.Batik Solo Motif Semen Rante

Batik Solo Motif Semen Rante(Batik Solo Motif Semen Rante)

Batik motif semen rante atau rantai melambangkan cinta, biasanya dipakai perempuan dalam prosesi lamaran. Artinya bahwa sejak dipinang hingga selamanya hati perempuan yang memakai batik ini selalu terikat pada pria yang akan menikahinya. Kata semen diambil dari kata semai, artinya agar cinta di antara sepasang kekasih ini selalu bersemi. 

Secara keseluruhan batik motif semen rante menyiratkan sebuah ikatan yang kokoh. Ornamen motif semen terdiri dari tiga bagian, pertama ornamen berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. 

Kedua, ornamen berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan mega mendung. Ketiga, ornamen berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. 

Motif ini berhubungan dengan paham triloka atau tribawana, ajaran tentang adanya tiga dunia, dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar atau dipenuhi angkara murka. (af)

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.