Semarang, (Tagar 14/3/2019) - Perhiasan emas dan berlian selama ini identik jadi koleksi serta digunakan kalangan tertentu, khususnya orang tua. Namun tidak di era milenial saat ini.
Di zaman keterbukaan informasi seiring masifnya penggunaan teknologi informasi tersebut, market perhiasan emas dan berlian mulai merambah anak muda. Hal ini seiring berkembangnya desain perhiasan yang makin variatif.
"Desain Eropa paling banyak diminati kalangan milenial," ungkap owner Toko Emas Semar Nusantara Alpin Gotama kepada Tagar News di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (14/3).
Semar Nusantara sendiri telah merilis sejumlah perhiasan emas dan berlian dengan basis desain Eropa ke berbagai cabang di Tanah Air, termasuk Cabang Karangayu di Kota Semarang. "Rilis sejak Januari dan ternyata minat dari kalangan milenial cukup banyak," ujar dia tanpa merinci kontribusi milenial di penjualan emas dan berlian Semar Nusantara.
Alpin menyatakan desain Eropa banyak diminati milenial lantaran mencerminkan jiwa muda. "Selain simple dan minimalis, desain Eropa ini juga eksklusif, tidak ada di toko lain sehingga banyak disukai kalangan milenial," kata dia.
Di sisi lain, strategi pemasaran Semar Nusantara juga menyokong penjualan perhiasan emas dan berlian ke segmen milenial. Menggandeng Nikita Willy sebagai brand ambassador, Semar Nusantara ingin bermetamorfosis dari toko emas ke perusahaan.
"Kami ingin lebih sampaikan ke masyarakat bahwa Semar Nusantara bukan sekadar toko emas atau jual emas dan berlian. Tapi perusahaan yang punya visi misi ingin membuat wanita Indonesia lebih percaya diri dan berani dalam mengejar mimpi," papar dia.
Bagi Alpin, visi misi tersebut sejalan semangat yang selama ini digelorakan oleh Nikita Willy. Bahwa ia tidak sekadar artis namun sosok publik figur yang mampu menginspirasi dan memotivasi masyarakat, khususnya generasi milenial.
Dengan Nikita Willy sebagai brand ambassador diharapkan mampu mendorong generasi milenial lebih percaya diri memilih perhiasan emas dan berlian sesuai dengan gaya dan kepribadian mereka tanpa terlihat terlalu wah.
"Kami selalu memantau tren yang sedang disukai seperti apa. Dan kalangan milenial ini punya taste yang beda dengan generasi sebelumnya, seperti generasi orang tua kita," kata Alpin.
Ditambahkan, tren perhiasan, khususnya emas juga dipengaruhi selera kadar. Saat ini konsumen lebih banyak menyukai produk emas dengan tingkat kadar menengah.
"Kadar emas menengah, 45 persen sampai 50 persen, banyak diminati. Karena kualitasnya tidak jauh beda dengan kadar tinggi 75 persen, tidak mudah berubah warna. Dari sisi desain juga sama, kekinian. Serta lebih menguntungkan karena hanya kena potongan (purna jual), mulai sekitar Rp 10 ribu," tukas dia.