Tren Bisnis Digital Pasca Virus Corona

Pergeseran kebiasaan konsumen akan mengubah tren bisnis digital dalam masa pandemik dan pasca pandemik virus corona Covid-19.
Ilustrasi - Digital Marketing. (Foto: Photo Mix/Pixabay)

Jakarta - Partner, Leader of Mckinsey Digital Labs North Asia, Dilip Mistry, menuturkan bahwa pergeseran kebiasaan konsumen akan mengubah tren bisnis digital dalam masa pandemik dan pasca pandemik virus corona Covid-19. 

Melalui siaran virtual bersama Gojek Xcelerate, Rabu, 1 Juli 2020, dikutip dari Antara, Mistry menyebutkan terdapat enam poin utama terkait perubahan, dan implikasi untuk membangun bisnis pada masa kini dan mendatang. 

"Pertama adalah e-commerce dan model online akan berkembang di (model bisnis) B2C dan B2B, dan memberi dampak positif bagi mereka yang bergerak cepat dari omni-channel ke all-digital," kata Mistry.

Dia mengatakan hal demikian didorong dengan adanya perubahan di mana konsumen dan pelaku bisnis lebih memilih untuk berbelanja secara daring atau online secara signifikan. 

Lebih lanjut, Mistry menjelaskan perubahan gaya bekerja yang bisa dilakukan secara remote atau jarak jauh juga dinilai akan membuat tim menjadi lebih fleksibel dan memperkuat kegesitan dan efisiensi pekerjaan kendati tidak bertatap muka secara langsung. 

Mistry menuturkan adanya kesenjangan baru dalam rantai pasokan dan lonjakan permintaan untuk layanan dan produk yang sebelumnya tidak ada pun juga akan menggeser tren bisnis digital. 

"Rantai pasokan yang lebih sederhana dan lebih fleksibel akan lebih berhasil, dan seluruh industri akan beralih ke model online seperti pembelajaran, layanan kesehatan, dan bahkan layanan rumah tangga," kata dia. 

Sementara, dua poin terakhir adalah ternyata adanya pandemik virus corona menggugah fokus pada infrastruktur yang terhubung untuk memenuhi peningkatan konsumsi yang tiba-tiba. Dan, karena kerja remote sudah semakin wajar, ternyata dapat berpengaruh ke lingkungan sekitar menjadi lebih bersih. 

"Dan, yang terakhir, kualitas udara meningkat karena berkurangnya polusi udara dan emisi CO2 secara signifikan," kata Mistry. 

"Hal ini menimbulkan alternatif baru yang sustainable (berkelanjutan) untuk solusi bisnis tradisional, terutama dalam energi, yang akan mendapatkan daya tarik pelanggan yang lebih kuat," ujarnya.[]

Berita terkait
Corona Belum Reda, Google Tunda Buka Kantor di AS
Google menunda rencana pembukaan kantornya di Amerika Serikat (AS), karena kasus pandemi Covid-19 yang belum mereda di beberapa negara bagian.
India Blokir Aplikasi Asal China Langgar Aturan WTO
Pemerintah China menyatakan langkah India yang memblokir 59 aplikasi seluler asal China melanggar aturan WTO.
Stiker, Kode QR, Mode Gelap Meluncur di WhatsApp
WhatsApp secara resmi meluncurkan sejumlah fitur baru, yaitu stiker animasi, kode QR dan mode gelap untuk versi web dan desktop.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.