Trauma Letusan Gunung Merapi, Ratusan Warga Boyolali Mengungsi

Trauma letusan Gunung Merapi, ratusan warga Boyolali mengungsi. "Mereka sudah aman. Hal ini sebagai langkah mengantisipasi kemungkinan karena trauma," kata Widodo.
Sejumlah warga mengungsi di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (21/5/2018). Ratusan warga lereng Gunung Merapi mengungsi untuk mencari tempat aman di Balai Desa karena hujan abu akibat letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada Senin pukul 17.50 petang, setelah letusan freatik pukul 01.25 WIB dan pukul 09.38 WIB. (Foto: Ant/Hendra Nurdiyansyah)

Boyolali, (Tagar 22/5/2018) – Merasa truma atas letusan freatik Gunung Merapi, ratusan warga Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (21/5) malam, mengungsi ke tempat penampungan semetara (TPS) balai desa setempat.

Kepala Desa Tlogolele Widodo mengatakan, warga di Dusun Stabelan (berjarak sekitar 3,5 kilometer dari puncak Merapi) mengungsi ke TPS Balai Desa Tlogolele sekitar pukul 20.00 WIB.

Widodo menyebutkan, sebanyak 362 jiwa yang terdiri atas 35 balita, 12 lansia, 39 anak-anak, 41 remaja, dan 235 dewasa mengungsi.

"Mereka sudah terkondisikan dan aman. Hal ini sebagai langkah mengantisipasi kemungkinan karena trauma," kata Widodo ketika dimintai konfirmasi di Boyolali, Senin (21/5).

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Bambang Sinung mengatakan, adanya letusan freatik beberapa kali di puncak Merapi membuat warga trauma dengan kejadian pada tahun 2010.

Kendati demikian BPBD Boyolali sudah menurunkan anggotanya ke lokasi Desa Tlogolele Senin malam ini, dan kondisinya aman tidak ada pergerakan untuk pengungsian.

Dia mengatakan, pihaknya mengirimkan logistik dan masker untuk warga yang membutuhkan jika terjadi hujan abu di lokasi.

"Sebanyak 10 anggota bersama Dinas Sosial, PMI, Polsek Selo dan sukarelawan totalnya sebanyak 35 orang ke lokasi," kata Bambang Sinung. (ant/yps)

Berita terkait