Padang - Selama pandemi Covid-19, transaksi hotel dan restoran di Kota Padang, Sumatera Barat, merosot hingga Rp 174 miliar. Kondisi itu merupakan salah satu dampak tidak ada kunjungan wisatawan ke Kota Padang.
Selama dua bulan masa PSBB, tidak ada kunjungan wisatawan. Ini berpengaruh terhadap transaksi di hotel dan restoran.
Hal itu dinyatakan Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi. "Selama dua bulan masa PSBB, tidak ada kunjungan wisatawan. Ini berpengaruh terhadap transaksi di hotel dan restoran,” katanya dalam rilis Diskominfo Padang yang dilansir Tagar, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Pandemi Covid-19 juga mengakibatkan berkurangnya transaksi harian di sembilan lokasi pasar di Kota Padang. “Angkanya sekitar Rp 11 miliar per hari,” katanya.
Selain itu, transaksi pedagang kaki lima (PKL) di destinasi wisata juga berkurang sebesar Rp 7 miliar. Kemudian, 12 ribu UMKM di Padang yang bergerak di kuliner, ritel, jasa, kerajinan dan ultra mikro juga terdampak.
"Transaksi UMKM juga berkurang sebesar Rp 17,6 miliar. Ada juga 5.431 pekerja dari 172 perusahaan yang merumahkan karyawannya di Kota Padang," tuturnya.
Pandemi Covid-19 jelas berdampak terhadap pendapat asli daerah (PAD) Kota Padang. Bahkan kekurangannya mencapai angka 25 persen atau sekitar Rp 250 miliar. []